Suara.com - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus dugaan suap yang menjerat hakim Mahkamah Konstitusi Patrialis Akbar. Dia berharap KPK dapat menuntaskannya dan jangan ada tebang pilih.
"Oh iya dong. kita dukung penuh KPK. Tapi harus transparan. harus betul-betul akuntabel," kata Syarief di DPR, Jakarta, Kamis (26/1/2017).
Syarief dan Patrialis merupakan rekan kerja ketika sama-sama membantu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II.
Kala itu, Patrialis menjadi Menteri Hukum dan HAM, sedangkan Syarief menjadi Menteri Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah.
Ketika ditanya apakah penangkapan Patrialis ada kaitan dengan isu "bersih-bersih orang SBY" di pemerintahan sekarang, Syarief tidak setuju.
Sebab, kata dia, proses hukum terhadap Patrialis tidak berkaitan dengan pekerjaan Patrialis ketika menjadi menteri.
"Ya nggak ada kaitannya. dia ketangkapnya kapan? Kasusnya kapan? Ini kan masalahnya sekarang nggak ada kaitannya," kata dia.
"Jadi sama dengan kamu, sekarang kamu pacaran terus putus, terus kamu bilang waktu saya SMA kelas satu dulu nggak gitu. Kan nggak ada hubungannya yah," Syarief menambahkan.
Patrialis ditangkap KPK pada Rabu (25/1/2017) bersama sekitar 10 orang. Kasusnya diduga terkait suap dalam proses uji materi undang-undang.
Baca Juga: Pendeta Ini Cerita Kenapa Berani Laporkan Rizieq Soal Video Ngeri
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh