Rizieq Shihab jalani pemeriksaan di Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (23/1). [suara.com/Oke Atmaja]
Pendeta Gereja Iman Sejati Kaum Imanuel Minahasa, Max Evert Ibrahim Tangkudung, menceritakan kenapa dia berani melaporkan pimpinan Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab atas dugaan tindak pidana provokasi dengan menyatakan ujaran permusuhan dan kebencian melalui Youtube ke Bareskrim Mabes Polri.
"Kalau orang Minahasa (Sulawesi Utara) tidak salah apa-apa, kemudian mau dibunuh, timbul keberanian saya. Jangan sampai kehadiran orang-orang ini menjadi pergolakan terus dan meluas, karena timbul antipati ketakutan sehingga melakukan aksi yang kebablasan," kata Ibrahim ketika dihubungi, Jumat (27/1/2017).
Setelah menyaksikan video, Ibrahim merenung. Dia mengingat-ingat apakah pernah menyampaikan pernyataan yang menyinggung umat agama lain sehingga pendeta pantas dibunuh.
"Takutnya jangan-jangan memang saya salah, tetapi setelah saya mengetahui, saya tidak salah ya saya melaporkan," katanya.
Sebelum melaporkan Rizieq ke Bareskrim, Ibrahim terlebih dahulu diskusi dengan timnya mengenai konten video yang diduga berisi seruan ancaman pembunuhan terhadap para pendeta. Diskusi dilakukan, antara lain untuk memastikan apakah video tersebut asli dan apakah bisa dijadikan barang bukti.
"Kami sebagai pendeta memang tidak mengerti media sosial, tetapi ancaman ini sangat menakutkan," kata dia.
Akhirnya, pendeta asal Manado, Sulawesi Utara, bersama pengurus Tim Pembela Demokrasi Indonesia melaporkan Rizieq pada Kamis (26/1/2017).
Rizieq diduga melanggar Pasal 156 KUHP dan Pasal 45 a Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang atas perubahan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Pasal 28 ayat 2 tentang ITE.
"Kalau orang Minahasa (Sulawesi Utara) tidak salah apa-apa, kemudian mau dibunuh, timbul keberanian saya. Jangan sampai kehadiran orang-orang ini menjadi pergolakan terus dan meluas, karena timbul antipati ketakutan sehingga melakukan aksi yang kebablasan," kata Ibrahim ketika dihubungi, Jumat (27/1/2017).
Setelah menyaksikan video, Ibrahim merenung. Dia mengingat-ingat apakah pernah menyampaikan pernyataan yang menyinggung umat agama lain sehingga pendeta pantas dibunuh.
"Takutnya jangan-jangan memang saya salah, tetapi setelah saya mengetahui, saya tidak salah ya saya melaporkan," katanya.
Sebelum melaporkan Rizieq ke Bareskrim, Ibrahim terlebih dahulu diskusi dengan timnya mengenai konten video yang diduga berisi seruan ancaman pembunuhan terhadap para pendeta. Diskusi dilakukan, antara lain untuk memastikan apakah video tersebut asli dan apakah bisa dijadikan barang bukti.
"Kami sebagai pendeta memang tidak mengerti media sosial, tetapi ancaman ini sangat menakutkan," kata dia.
Akhirnya, pendeta asal Manado, Sulawesi Utara, bersama pengurus Tim Pembela Demokrasi Indonesia melaporkan Rizieq pada Kamis (26/1/2017).
Rizieq diduga melanggar Pasal 156 KUHP dan Pasal 45 a Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang atas perubahan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Pasal 28 ayat 2 tentang ITE.
Juru bicara DPP FPI Slamet Maarif membantah Rizieq pernah melontarkan seruan yang berisi ancaman pembunuhan terhadap pendeta.
"Ah nggak ada. Saya nggak pernah dengar tuh. Di FPI sendiri juga tak ada kabar atau video soal itu," kata Slamet.
Slamet curiga ada pihak yang sengaja mengedit video Rizieq sehingga seakan-akan menyerukan ancaman kepada pemuka agama lain.
"Justru saya curiga ada yang memotong video itu dan mengeditnya sehingga tak utuh," katanya.
"Saya sendiri nggak percaya kalau Habib Rizieq kerap melontarkan pernyataan seperti itu. Beliau bahkan sangat dekat dengan para pendeta. Seminggu sekali suka bertemu, berkomunikasi dan bertukar pikiran dengan pak (pendeta) Gilbert Lumoidong. Ya soal kondisi kebangsaan saat ini saja," Slamet menambahkan.
"Ah nggak ada. Saya nggak pernah dengar tuh. Di FPI sendiri juga tak ada kabar atau video soal itu," kata Slamet.
Slamet curiga ada pihak yang sengaja mengedit video Rizieq sehingga seakan-akan menyerukan ancaman kepada pemuka agama lain.
"Justru saya curiga ada yang memotong video itu dan mengeditnya sehingga tak utuh," katanya.
"Saya sendiri nggak percaya kalau Habib Rizieq kerap melontarkan pernyataan seperti itu. Beliau bahkan sangat dekat dengan para pendeta. Seminggu sekali suka bertemu, berkomunikasi dan bertukar pikiran dengan pak (pendeta) Gilbert Lumoidong. Ya soal kondisi kebangsaan saat ini saja," Slamet menambahkan.
Komentar
Berita Terkait
-
Syahganda Bocorkan Amnesti Jilid 2: Prabowo Bakal Ampuni Ratusan Musuh Politik Jokowi
-
5 Fakta Panas Bentrok Berdarah di Ceramah Rizieq Shihab yang Sebabkan 15 Orang Terkapar
-
Siapa Dalang Penyerangan di Ceramah Habib Rizieq? 5 Orang Terluka Sajam, Ini Tuntutan HRS
-
Benarkah Ada Surat Perintah di Balik Aksi Tolak Habib Rizieq di Pemalang?
-
Terungkap! Ada Kesepakatan Damai Antara FPI dan PWI-LS Seminggu Sebelum Ceramah Rizieq Shihab
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Bali 'Tenggelam' di 120 Titik: BMKG Ungkap Penyebab Hujan Gila dan Peran Sampah Kita
-
Dasco: Belum Ada Surat Presiden Prabowo soal Pergantian Kapolri
-
Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
-
Tim Pencari Fakta Dibentuk: LNHAM Siap Bongkar Borok Kekerasan Aparat di Kerusuhan Agustus
-
BMKG Warning! Cuaca Ekstrem Ancam Indonesia Sepekan ke Depan, Waspada Hujan Lebat
-
Inisiatif Ungkap Fakta Kerusuhan Agustus; 6 Lembaga HAM 'Gerak Duluan', Bentuk Tim Independen
-
DPR 'Angkat Tangan', Sarankan Presiden Prabowo Pimpin Langsung Reformasi Polri
-
KPK Tindak Lanjuti Laporan Soal Dugaan Anggaran Ganda dan Konflik Kepentingan Gus Yaqut
-
Usai Serangan Israel, Prabowo Terbang ke Qatar Jalani Misi Solidaritas
-
Kenapa Ustaz Khalid Basalamah Ubah Visa Haji Furoda Jadi Khusus? KPK Dalami Jual Beli Kuota