Suara.com - Rolas B Sitinjak, anggota tim pengacara terdakwa Basuki Tjahaja Purnama, menilai tuduhan penyadapan pembicaraan Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono dengan Ketua Majelis Ulama Indonesia Ma'ruf Amin tidak mendasar. Bahkan, dia curiga jika isu penyadapan itu sengaja dihembuskan lawan politik untuk menjegal Ahok yang kembali maju menjadi Gubernur DKI di Pilkada
"Apabila ada yang menyatakan pengacara mempunyai transkrip percakapan, punya rekaman, mengetahui isi pembicaraan, semua bohong. Kami katakan semua bohong, itu gorengan, itu politik saja," kata Rolas di Polda Metro Jaya, Senin (6/2/2017) malam.
Rolas mengaku heran adanya tuduhan penyadapan yang mengemukan ketika Ma'ruf bersaksi di persidangan kasus penodaan agama pada Selasa (31/1/2017) lalu. Dia menegaskan ketika di dalam sidang, pengacara tidak menyampaikan punya bukti rekaman pembicaraan Ma'ruf dengan Yudhoyono melalui sambungan telepon.
"Kita nggak ngomong soal rekaman (percakapan telepon) , beredar di mana-mana. Kaget juga kan kita," katannya.
Dia juga mengatakan tidak punya kewenangan untuk melakukan penyadapan kepada pihak-pihak tertentu. Terlebih, kata dia penyadapan itu dilakukan untuk kepentingan pokok perkara di persidangan.
"Kami sadar hukum, kami paham perkara ini disorot banyak orang. Enggak mungkin kami melakukan hal yang tolol, dan kami enggak punya kemampuan (bukti penyadapan) ke arah situ," kata dia.
Dia juga mengatakan tidak akan segan-segan melaporkan tuduhan tersebut kepada polisi apabila ada pihak yang menuduh pengacara telah melakukan penyadapan.
"Tapi, siapa yang mengatakan kami melakukan penyadapan. Apabila dia mengatakan seluruh pengacara Ahok melakukan penyadapan. Langsung spontan kita laporkan, seluruh pengacara akan buat laporan," kata dia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Nyesek! Disita KPK dari Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Haji, Uang Jemaah Tak Bisa Kembali?
-
KPK Ungkap Kasus Kredit Fiktif BPR Jepara Artha Rugikan Negara Hingga Rp 254 Miliar
-
Reno dan Farhan Masih Hilang, KemHAM: Jangan Buru-buru Disebut Korban Penghilangan Paksa!
-
Mardiono Didukung Jadi Caketum PPP Jelang Muktamar X, Amir Uskara Komandoi Tim Relawan Pemenangan
-
Terkuak! Alasan Ustaz Khalid Basalamah Cicil Duit Korupsi Haji ke KPK
-
Periksa Dirjen PHU Hampir 12 Jam, KPK Curiga Ada Aliran Uang Panas dari Kasus Korupsi Kuota Haji
-
Mardiono Tanggapi Munculnya Calon Ketum Eksternal: PPP Punya Mekanisme dan Konstitusi Baku
-
Dirut BPR Jepara Artha Dkk Dapat Duit hingga Biaya Umrah dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Muncul ke Publik Usai Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Eko Purnomo: Maaf Bikin Khawatir
-
KPK Wanti-wanti Kemenkeu soal Potensi Korupsi dalam Pencairan Rp 200 Triliun ke 5 Bank