Suara.com - Direktur lembaga riset Populi Center Usep S. Ahyar mengatakan pilkada Jakarta putaran kedua yang diikuti pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan - Sandiaga Uno akan berlangsung kompetitif. Usep memprediksi tingkat elektabilitas mereka hanya akan berbeda tipis.
"Pasca putaran pertama agak berubah peta dukungannya karena ada faktor pendukung Pak Agus (Agus Harimurti Yudhoyono) berpotensi beralih ke tempat lain. Potensi beralih ke paslon nomor tiga (Anies-Sandiaga) agak lebih," kata Usep kepada Suara.com, Selasa (28/3/2017).
Untuk posisi sekarang, tingkat elektabilitas Anies-Sandiaga lebih unggul dibandingkan Ahok-Djarot meskipun tipis. Elektabilitas mereka masih di bawah 50 persen.
"Keduanya masih punya potensi untuk menangkan pilkada nanti. Menurut saya, walaupun dua-duanya menang. Saya kira akan tipis perbedaan," kata Usep.
Usep menambahkan masih ada waktu hingga 19 April bagi masing-masing kandidat untuk meningkatkan elektabilitas.
Untuk mempengaruhi calon pemilih, kata Usep, berbagai pendekatan tentu akan ditempuh.
Pemilih terbagi menjadi beberapa kelompok. Di antaranya, pemilih yang mengedepankan sikap rasional. Swing voters termasuk kalangan ini. Persentase kalangan tersebut masih sekitar 20 persen sampai 30 persen.
Untuk meraih dukungan mereka, pendekatan yang dipakai adalah pun rasional. Misalnya melalui program kerja atau bukti kinerja.
Kelompok pemilih lainnya yaitu yang mengutamakan politik identitas atau politik simbol. Pendekatan terhadap mereka pun berbeda.
Usep mengatakan semua pendekatan tentu harus digarap untuk mempengaruhi pemilih. Dia menyontohkan perubahan kertas suara pasangan Ahok-Djarot. Pada foto Djarot sekarang diubah memakai peci.
"Mungkin bagi yang kedepankan politik simbol, itu juga akan berpengaruh. Walaupun pengaruhnya saya kira tidak terlalu banyak," kata dia.
Contoh pendekatan simbolik lainnya yaitu mendekati partai Islam, meresmikan masjid, dan mengunjungi acara-acara keagamaan.
Usep mengatakan banyak sekali cara yang dilakukan untuk mendekati kedua kelompok pemilih. Itu sebabnya, Usep mengatakan elektabilitas kedua pasangan saling mengejar.
Tag
Berita Terkait
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
-
Jatuh Bangun Nasib Ridwan Kamil: Gagal di Jakarta, Kini Terseret Isu Korupsi dan Perselingkuhan
-
Tim RIDO Laporkan KPU ke DKPP dan Minta Pemungutan Suara Ulang, Anies: No Comment!
-
Pilkada DKI: El Rumi Pilih Dharma-Kun, Soroti Masalah Kabel Listrik
-
Cak Lontong 'Ronda' Amankan Suara Pramono-Rano di Masa Tenang Pilkada
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
Terkini
-
Terungkap! Kopda FH, Oknum TNI Jadi Otak Pembunuhan Sadis Kacab Bank BUMN, Motifnya Segepok Uang
-
Viral Rektor UI Diteriaki 'Zionis', Buntut Undang Pembela Genosida Israel?
-
Pengamat: Prabowo Pimpin Langsung Komisi Reformasi Polri Agar Hasilnya Tak Mandul
-
Mendagri Tito Ingatkan Pemda Serius Identifikasi Kemiskinan: Bansos Harus Tepat Sasaran
-
Kronologi Kecelakaan Maut Rombongan Nakes di Bromo Tewaskan 8 Orang, Ini Daftar Korbannya
-
FSUI Ungkap Banyak Imam Masjid di Jakarta Belum Fasih Baca Al-Qur'an
-
Kematian Mahasiswa Unnes Penuh Kejanggalan, LPSK Turun Tangan Kantongi Bukti CCTV
-
Liburan Karyawan RS Jember di Bromo Berakhir Tragedi, 8 Orang Tewas Termasuk Satu Keluarga
-
Mabes TNI Batal Laporkan Ferry Irwandi, Pilih Dialog Demi Jaga Persatuan
-
Dugaan Korupsi Tol Cawang-Pluit, Kejagung Periksa Putri Jusuf Hamka