Suara.com - Seorang remaja putri berusia 12 tahun harus diusir dan dikeluarkan dari sebuah turnamen catur Malaysia karena dianggap mengenakan pakaian "menggoda". Setidaknya demikianlah klaim dari pelatih sang atlet putri, yang kemudian memunculkan kemarahan publik terhadap panitia turnamen tersebut.
Federasi Catur Malaysia sendiri, pada Selasa (2/5/2017), menyatakan akan menyelidiki insiden itu, sembari membantah bahwa ada hal sensitif berbau religius terkait keputusan dikeluarkannya atlet remaja itu. Pihak federasi tampaknya berusaha keras meredam kegeraman publik dalam hal ini.
Dalam sebuah postingan di Facebook yang kemudian menjadi viral, pelatih Kaushal Khandhar mengatakan bahwa atletnya itu merasa "dilecehkan dan dipermalukan" usai dipaksa mengundurkan diri di tengah kejuaraan itu. Turmanen itu sendiri adalah Kejuaraan Catur Pelajar Nasional yang digelar pada 14 April lalu.
Dalam postingannya, Kamis (27/4) lalu, Khandhar menyebutkan bahwa sang atlet putri ditegur bahwa pakaiannya yang berupa rok selutut itu "menggoda dan mengundang (perhatian) dari sudut pandang tertentu di kejauhan". Khandhar pun mendesak pihak panitia untuk menyampaikan permohonan maaf atas tindakan itu.
Postingan sang pelatih kontan memunculkan reaksi hebat di media sosial. Rata-rata netizen mengutarakan kemarahan mereka atas kejadian itu, serta lebih jauh mempertanyakan apa ukurannya hingga panitia bisa menilai pakaian sang atlet tidak pantas.
Malaysia diketahui selama ini dikenal sebagai negara Muslim yang moderat, namun belakangan ada kekhawatiran bahwa negeri itu mulai beranjak jadi lebih konservatif.
"Saya kaget dan merasa terganggu dengan (kabar) bahwa pakaiannya menjadi masalah," ungkap Sieh Kok Chi, mantan Sekjen Dewan Olimpiade Malaysia, kepada AFP.
"Dia baru berusia 12 tahun. Tidak ada orang yang berhak menetapkan aturan buatan sendiri (kepadanya). Pejabat (organisasi) catur harus mengundurkan diri," desaknya lebih jauh.
Sementara itu, Sekretaris Eksekutif Federasi Catur Malaysia, Nik Hishamuddin Nik Mustapa, kepada AFP mengatakan bahwa aturan berpakaian diterapkan karena turnamen itu sendiri digelar di sebuah sekolah negeri, yang menurutnya punya aturan berpakaian lebih ketat dibanding tempat lain.
"Kami akan mengadakan pertemuan dengan semua pihak yang terlibat untuk menyelesaikan masalah ini secara damai," tambahnya. "Kita kekurangan bakat catur di Malaysia saat ini. Kami ingin melihat bermunculannya para pemain (muda) yang bagus," ujarnya pula. [AFP]
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
BGN Minta SPPG Tidak Lagi Menggunakan Makanan Buatan Pabrik Pada Program MBG
-
Tak Hanya Ciptakan Lapangan Kerja, Waka BGN Sebut Program MBG Jalan Tol Pengentasan Kemiskinan
-
6 Anggota Yanma Mabes Polri Jadi Tersangka Kasus Tewasnya 2 Debt Collector, Ini Identitasnya
-
Dari OTT ke Jejak Dana Gelap Pilkada: Seberapa Mahal Biaya Kampanye Calon Kepala Daerah?
-
Prabowo ke Pengungsi Banjir Aceh: Maaf, Saya Tak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Rumah Kalian Diganti
-
Dasco Unggah Video Prabowo saat Bikin Kaget WWF karena Sumbangkan Tanah di Aceh
-
Borok Penangkapan Dirut Terra Drone Dibongkar, Pengacara Sebut Polisi Langgar Prosedur Berat
-
Pramono Anung Wanti-wanti Warga Jakarta Imbas Gesekan di Kalibata: Tahan Diri!
-
WALHI Sebut Banjir di Jambi sebagai Bencana Ekologis akibat Pembangunan yang Abai Lingkungan
-
Pramono Anung Bahas Peluang Siswa SDN Kalibaru 01 Cilincing Kembali Sekolah Normal Pekan Depan