Suara.com - Pemimpin Myanmar, Aung San Suu Kyi, menolak keputusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menerjunkan tim penyelidikan terhadap aksi kekerasan negara terhadap etnis Rohingya.
Tim penyelidikan tersebut merupakan hasil keputusan Dewan Hak Asasi Manusia PBB, yang sebelumnya menyatakan terdapat aksi pembersihan etnis Rohingya di Myanmar. Aung San Suu Kyi sendiri sebelumnya membantah pernyataan tersebut.
"Myanmar tak menyetujui keputusan itu. Sebab, keputusan tersebut tidak sesuai dengan fakta lapangan,” kata Suu Kyi, seperti dilansir telegraph, Rabu (3/5/2017).
Ia mengatakan, PBB seharusnya memberikan resolusi yang sesuai kebutuhan faktual di wilayah bagian Rakhine, tempat etnis Rohingya bermukim.
Sebaliknya, Suu Kyi mencibir resolusi PBB tersebut justru bakal memecah belah komunitas dalam masyarakat Rakhine.
"Resolusi berupa tim penyelidikan itu justru akan terus memecah belah masyarakat. Jadi, kami tak bisa menerima keputusan itu,” tegasnya lagi.
Untuk diketahui, tatkala melakukan wawancara dengan awak media untuk kali pertama tahun ini, Suu Kyi secara tegas menampik temuan PBB mengenai adanya pembersihan etnis Rohingnya dari Myanmar.
Suu Kyi justru mengungkapkan, antarwarga Rohingya sendiri kerapkali berseteru.
Baca Juga: Suu Kyi Absen di Pertemuan Menlu ASEAN di Washington
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
12 Orang Tewas dalam Penembakan Massal Saat Perayaan Hanukkah di Australia
-
Menperin Dorong Industri Berubah Total, Targetnya Zero Waste dan Efisiensi Tinggi
-
Akses Bireuen-Aceh Tengah Kembali Tersambung, Jembatan Bailey Teupin Mane Resmi Rampung
-
Cara Daftar Mudik Nataru Gratis Kemenhub, Hanya untuk 3 Ribu Lebih Pendaftar Pertama
-
Jurus 'Dewa Penyelamat' UB Selamatkan 36 Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera
-
Prabowo Panggil Menteri ke Hambalang, Ada Target Soal Pembangunan Hunian Korban Bencana
-
Jadi Biang Kerok Banjir Kemang, Normalisasi Kali Krukut Telan Biaya Fantastis Rp344 Miliar
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Sambut Pangdam, Sumut Solid Atasi Bencana
-
Fakta Baru Pengeroyokan Maut Kalibata, Ternyata Lokasi Bentrokan Lahan Milik Pemprov DKI
-
LPSK Puji Oditur Militer: 22 Senior Penganiaya Prada Lucky Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar