Ilustrasi anggota polisi lakukan pengamanan [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Kepala Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono mengimbau masyarakat untuk meminta pengawalan anggota polisi apabila hendak mengambil uang dalam jumlah yang banyak di bank. Hal ini menyusul kasus perampokan disertai penembakan yang dialami bank bernama Davidson Tantono (30).
"Kalau misalnya harus ambil uang cash seharusnya minta pengamanan polisi. Kan di bank ada polisi yang jaga, bisa menghubungi, nanti polisi itu akan mengontak polsek atau polres," kata Argo di Polda Metro Jaya, Senin (12/6/2017).
Argo mengatakan pengamanan terhadap masyarakat tidak dipungut biaya sepeser pun.
"Tak dipungut biaya untuk (pengamanan) pengambilan uang," kata dia
Argo meminta masyarakat selalu waspada terhadap tindak kejahatan yang bisa terjadi kapan dan dimana saja.
"Masyarakat yang mengambil uang juga jangan karena sekali dua kali merasa aman, jangan mengabaikan keamanan. Jangan karena 'wah aman-aman saja kok'. Nanti kalau pas apesnya, jangan mengabaikan keamanan," kata dia.
Agar lebih aman lagi, kata Argo, lebih baik transaksi uang dalam jumlah besar lewat sistem elektronik saja atau transfer antar bank.
"Polisi kan tak bisa melarang masyarakat mengambil uang, baik itu besar atau kecil. Tapi yang terpenting bahwa transaksi keuangan dalam jumlah besar, lebih baik melalui transaksi elektronik," katanya.
Davidson dirampok kawanan bandit bersenjata api ketika hendak memompa ban mobil Innova warna hitam di dekat SPBU, bandit di dekat SPBU, Jalan Daan Mogot kilometer 12, Cengkareng Timur, Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (9/6/2017) lalu.
Kepala Davidson ditembak salah satu pelaku ketika berusaha menyelamatkan tas berisi uang berkisar Rp350 juta yang ada di dalam mobil.
Polisi menduga kawanan perampok sudah membuntuti korban sejak dari bank di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Saat ini, polisi telah mengantongi identitas pelaku yang berjumlah empat orang. Mereka sedang dalam pengejaran.
"Kalau misalnya harus ambil uang cash seharusnya minta pengamanan polisi. Kan di bank ada polisi yang jaga, bisa menghubungi, nanti polisi itu akan mengontak polsek atau polres," kata Argo di Polda Metro Jaya, Senin (12/6/2017).
Argo mengatakan pengamanan terhadap masyarakat tidak dipungut biaya sepeser pun.
"Tak dipungut biaya untuk (pengamanan) pengambilan uang," kata dia
Argo meminta masyarakat selalu waspada terhadap tindak kejahatan yang bisa terjadi kapan dan dimana saja.
"Masyarakat yang mengambil uang juga jangan karena sekali dua kali merasa aman, jangan mengabaikan keamanan. Jangan karena 'wah aman-aman saja kok'. Nanti kalau pas apesnya, jangan mengabaikan keamanan," kata dia.
Agar lebih aman lagi, kata Argo, lebih baik transaksi uang dalam jumlah besar lewat sistem elektronik saja atau transfer antar bank.
"Polisi kan tak bisa melarang masyarakat mengambil uang, baik itu besar atau kecil. Tapi yang terpenting bahwa transaksi keuangan dalam jumlah besar, lebih baik melalui transaksi elektronik," katanya.
Davidson dirampok kawanan bandit bersenjata api ketika hendak memompa ban mobil Innova warna hitam di dekat SPBU, bandit di dekat SPBU, Jalan Daan Mogot kilometer 12, Cengkareng Timur, Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (9/6/2017) lalu.
Kepala Davidson ditembak salah satu pelaku ketika berusaha menyelamatkan tas berisi uang berkisar Rp350 juta yang ada di dalam mobil.
Polisi menduga kawanan perampok sudah membuntuti korban sejak dari bank di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Saat ini, polisi telah mengantongi identitas pelaku yang berjumlah empat orang. Mereka sedang dalam pengejaran.
Komentar
Berita Terkait
-
Ulasan Novel Bandit-Bandit Berkelas: Nasib Keadilan di Ujung Tanduk!
-
Ulasan Novel Tanah Para Bandit: Ketika Hukum Tak Lagi Memihak Kebenaran
-
Suzuki Bandit Kalah Ganteng, Pesona Hero Hunk 150 XTEC Bikin Kesengsem
-
Kronologi Penangkapan Bandit Bercelurit di Kebon Jeruk, Berawal dari Modus Beli Kontrasepsi
-
Nyanyian 2 Tersangka Ungkap Jaringan Perampokan Bersenpi di Sumsel
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
Terkini
-
Usai Dipecat PDIP, Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin yang 'Mau Rampok Uang Negara' Bakal di-PAW
-
Siapa Bupati Buton Sekarang? Sosoknya Dilaporkan Hilang di Tengah Demo, Warga Lapor Polisi
-
Stok Beras Bulog Menguning, Komisi IV DPR 'Sentil' Kebijakan Kementan dan Bapanas
-
Prabowo Terbang ke Jepang, AS, hingga Belanda, Menlu Sugiono Beberkan Agendanya
-
Jokowi Gagas Prabowo - Gibran Kembali Berduet di 2029, Pakar: Nasibnya di Tangan Para "Bos" Parpol
-
Pidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Mengulang Sejarah Perjuangan Diplomasi Prof Sumitro
-
Prabowo Ubah IKN jadi Ibu Kota Politik Dinilai Picu Polemik: Mestinya Tak Perlu Ada Istilah Baru!
-
11 Tahun DPO hingga Lolos Nyaleg, Jejak Litao Pembunuh Anak Ditahan usai Jabat Anggota DPRD
-
Apa Itu Tax Amnesty? Menkeu Purbaya Sebut Tidak Ideal Diterapkan Berulang
-
Sebut Hasil Rekrutmen Damkar Diumumkan Pekan Depan, Pramono: Saya Minta Jangan Terlalu Lama