Ilustrasi garis polisi [suara.com/Nur Habibie]
Nama kawanan perampok yang membunuh Davidson Tantono (30) sudah masuk daftar pencarian orang. Davidson dirampok dan ditembak mati di dekat SPBU, Jalan Daan Mogot, Cengkareng Timur, Jakarta Barat, pada Jumat (9/6/2017), siang.
"Iya (identitas dikantongi) Kan jelas itu dia melakukan kelihatan banget. Dia kan terang terangan ngelakuinnya, di siang hari bolong, tanpa penutup muka," kata Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat Komisaris Besar Roycke Harry Langie di Polda Metro Jaya, Senin (12/6/2017).
Identitas keempat bandit sudah disebarkan ke masyarakat. Polisi berharap masyarakat yang melihat ciri-ciri para bandit segera melapor ke pihak berwajib.
"Iya (sudah masuk DPO). Kami (sudah) sebar," kata dia.
Pada saat bersamaan, tim polisi juga melacak keberadaan pelaku di berbagai tempat.
"Tim lagi bekerja rekan-rekan mohon doanya aja supaya dalam waktu yang tidak lama lagi sudah ditangkap," kata Roycke.
Aksi perampokdan dan pembunuhan terhadap Davidson menjadi perhatian karena dilakukan di siang bolong, di tempat umum.
Kasus ini menjadi tantangan buat polisi untuk segera mengungkapnya.
Diikuti pelaku
Davidson sudah dibuntuti bandit dari bank, tempatnya mengambil uang sebesar Rp350 juta.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Barat Ajun Komisaris Besar Andi Adnan menduga para bandit sengaja membuat ban mobil Innova yang dikendarai Davidson kempes sehingga berhenti untuk mengisi angin.
"Kemungkinan korban sudah dibuntuti, lalu korban digembosi bannya," kata Andi.
Andi menduga para bandit merupakan spesialis gembos ban kendaraan.
"Kemungkinan begitu (pelaku gembos ban)," kata dia.
Sampai akhirnya, Davidson berhenti di sekitar SPBU, Jalan Daan Mogot, kilometer 12, Cengkareng Timur, dan empat bandit beraksi mengambil uang.
Salah satu pelaku menembak kepala Davidson yang berusaha mempertahankan tasnya.
Setelah menembak kepala, para bandit melarikan diri menggunakan sepeda motor jenis matic.
Pemimpin koperasi
Menurut keterangan saksi, Davidson merupakan pimpinan koperasi di perusahaan.
"Cuma informasi dari karyawannya (uang yang dibawa korban) buat kasih ke nasabah. Dia (Davidson) pemimpin koperasi," kata Andi.
Polisi telah meminta keterangan lima saksi di tempat kejadian perkara.
"Ada lima saksi. Karyawan pom bensin, penambal ban sama yang lainnya yang melihat korban," kata dia.
"Iya (identitas dikantongi) Kan jelas itu dia melakukan kelihatan banget. Dia kan terang terangan ngelakuinnya, di siang hari bolong, tanpa penutup muka," kata Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat Komisaris Besar Roycke Harry Langie di Polda Metro Jaya, Senin (12/6/2017).
Identitas keempat bandit sudah disebarkan ke masyarakat. Polisi berharap masyarakat yang melihat ciri-ciri para bandit segera melapor ke pihak berwajib.
"Iya (sudah masuk DPO). Kami (sudah) sebar," kata dia.
Pada saat bersamaan, tim polisi juga melacak keberadaan pelaku di berbagai tempat.
"Tim lagi bekerja rekan-rekan mohon doanya aja supaya dalam waktu yang tidak lama lagi sudah ditangkap," kata Roycke.
Aksi perampokdan dan pembunuhan terhadap Davidson menjadi perhatian karena dilakukan di siang bolong, di tempat umum.
Kasus ini menjadi tantangan buat polisi untuk segera mengungkapnya.
Diikuti pelaku
Davidson sudah dibuntuti bandit dari bank, tempatnya mengambil uang sebesar Rp350 juta.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Barat Ajun Komisaris Besar Andi Adnan menduga para bandit sengaja membuat ban mobil Innova yang dikendarai Davidson kempes sehingga berhenti untuk mengisi angin.
"Kemungkinan korban sudah dibuntuti, lalu korban digembosi bannya," kata Andi.
Andi menduga para bandit merupakan spesialis gembos ban kendaraan.
"Kemungkinan begitu (pelaku gembos ban)," kata dia.
Sampai akhirnya, Davidson berhenti di sekitar SPBU, Jalan Daan Mogot, kilometer 12, Cengkareng Timur, dan empat bandit beraksi mengambil uang.
Salah satu pelaku menembak kepala Davidson yang berusaha mempertahankan tasnya.
Setelah menembak kepala, para bandit melarikan diri menggunakan sepeda motor jenis matic.
Pemimpin koperasi
Menurut keterangan saksi, Davidson merupakan pimpinan koperasi di perusahaan.
"Cuma informasi dari karyawannya (uang yang dibawa korban) buat kasih ke nasabah. Dia (Davidson) pemimpin koperasi," kata Andi.
Polisi telah meminta keterangan lima saksi di tempat kejadian perkara.
"Ada lima saksi. Karyawan pom bensin, penambal ban sama yang lainnya yang melihat korban," kata dia.
Komentar
Berita Terkait
-
Berani Angkat Latar Bali, Film Bandit Bakal Bikin Jantung Berdebar di JAFF 2025
-
Berawal dari Jadi Korban Begal, Monji Atmodjo Bongkar Sisi Kelam 'Surga' Bali Lewat Film Bandit
-
Ulasan Novel Bandit-Bandit Berkelas: Nasib Keadilan di Ujung Tanduk!
-
Ulasan Novel Tanah Para Bandit: Ketika Hukum Tak Lagi Memihak Kebenaran
-
Suzuki Bandit Kalah Ganteng, Pesona Hero Hunk 150 XTEC Bikin Kesengsem
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
Terkini
-
Drama Berakhir di Polda: Erika Carlina Resmi Cabut Laporan terhadap DJ Panda
-
4 Kritik Tajam Dino Patti Djalal ke Menlu Sugiono: Ferrari Kemlu Terancam Mogok
-
Habiburokhman: KUHAP Baru Jadi Terobosan Konstitusional Reformasi Polri
-
Mekanisme Khusus MBG Saat Libur Nataru: Datang ke Sekolah atau Tak Dapat
-
Jelang Natal dan Tahun Baru, Polda Metro Jaya Siagakan 5.044 Personel Gabungan!
-
Walhi Sumut Bongkar Jejak Korporasi di Balik Banjir Tapanuli: Bukan Sekadar Bencana Alam
-
Jelang Nataru, Kapolda Pastikan Pasukan Pengamanan Siaga Total di Stasiun Gambir
-
Tok! Palu MA Kukuhkan Vonis 14 Tahun Pengacara Ronald Tannur, Lisa Rachmat Gagal Total
-
Hunian Sementara untuk Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun, Begini Desainnya
-
Tragedi Tol Krapyak: Kecelakaan Maut Bus PO Cahaya Trans Tewaskan 16 Orang, Disopiri Sopir Cadangan