Suara.com - Balapan seri 10 MotoGP Ceko di Sirkuit Brno hari, Minggu (6/8/2017), benar-benar membuat Jorge Lorenzo frustasi. Betapa tidak, sempat memunculkan harapan bisa naik podium, namun pebalap Ducati ini harus menerima kenyataan pahit hanya finis di urutan 15.
Awalnya, Lorenzo yang start dari posisi keenam, langsung melesat memimpin lomba selama tiga lap. Perubahan kondisi trek yang awalnya sedikit basah dan berubah cepat menjadi kering, membuat Lorenzo mulai kerepotan.
Ditambah lagi, timnya tidak sigap menyiapkan motor kedua. Akibatnya, Lorenzo banyak kehilangan waktu di pitlane untuk mengganti motor yang masih disiapkan para teknisi Ducati.
Dalam wawancara usai lomba, juara dunia lima kali ini pun menumpahkan kegagalan naik podium kepada timnya.
"Saya rasa masalah kami adalah keterlambatan dalam membuat keputusan untuk menyiapkan motor kedua untuk menghadapi lintasan yang kering," kata Lorenzo, seperti dikutip dari Crash, Senin (7/8/2017).
"Keterlambatan ini menciptakan masalah yang kami hadapi di pitlane. Sedangkan, Honda mungkin memang telah menyiapkan strategi itu sehingga (Marc) Marquez bisa mendapat keuntungan," lanjut Lorenzo yang terpaut 40,1 detik dari Marquez yang memenangi balapan di Brno.
"Saya hanya ingin membuat satu atau maksimal dua lap sebelum masuk ke pit, menunggu sinyal dari tim. Tapi, tiga tikungan sebelum masuk pit, saya menerima sinyal dari dashboard, 'Ganti Motor'."
"Setelah saya melihat sinyal itu, saya langsung masuk pit, dan berpikir motor sudah siap. Tapi, nyatanya tidak. Mungkin setelah melihat Marc begitu cepat, tim baru memutuskan mengambil risiko mengirim sinyal ganti motor ke saya. Akibatnya, kami banyak kehilangan waktu."
"Mereka berpikir butuh 30 atau 40 detik untuk menyiapkan motor kedua, tapi ternyata itu tidak cukup. Motor (kedua) saya belum siap. "Ketika masuk pit, saya melihat tim masih bekerja dengan motor, teknisi suspensi masih mengerjakan setelan motor, dan ketika saya keluar pit, saya merasa motor sedikit aneh."
Baca Juga: Klasemen Sementara Pebalap dan Pabrikan Usai MotoGP Ceko
"Tim mengatakan, setelan motor saya setengah kering dan setengah basah. Setelan seperti itu tidak cukup cepat untuk membawa saya menjalani sisa 18 lap," pungkas Lorenzo, menumpahkan kekesalannya.
Berita Terkait
-
Update Harga Brio Lama Tahun 2012-2014, Tiap Tipe dan Spesifikasi
-
6 Motor Bekas Bandel Mulai Rp2 Jutaan, Enggan Punah dan Bikin Pendatang Baru Ketar-ketir
-
Berpacu Dalam Sinergi, Wujud Nyata Honda dalam Mendorong Gaya Hidup Berkelanjutan
-
Beda Hampir 2 Juta, Ini Racun Tersembunyi Vario 125 CBS vs CBS-ISS yang Jarang Diungkap
-
Gagal ke Mandalika, Pria Ini Malah Menang Undian Nonton MotoGP di Italia Gratis!
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO