Suara.com - Kekhusyukan jemaah haji asal Indonesia untuk beribadah di Tanah Suci dinodai kasus ditemukannya katering basi. Hampir saja, para jemaah haji Indonesia menyantap makanan yang tak layak dimakan.
Dilansir dari laman Kementerian Agama Indonesia, kemenag.go.id, Senin (15/8/2017), respon cepat langsung dilakukan oleh pengawas makanan yang bertugas di Madinah.
Kepala Seksi Katering Daker Madinah Iin Kurniawati mengatakan pihaknya telah mengintensifkan pengawasan dengan lebih sering sidak langsung ke dapur katering. Sidak dilakukan untuk memastikan pihak perusahaan melakukan perbaikan sesuai ketentuan.
Iin yang didampingi Pengawas Katering Madinah Irfansyah (Irfan) mengatakan sudah ada perbaikan yang dilakukan. Dapur Bahar Harr misalnya, mulai memperhatikan kebersihan dapur. Hanya saja, Iin masih menemukan alat memasak yang belum maksimal.
"Kita menginginkan ada perbaikan, misalnya penggorengan yang lebih besar. Dan mereka menyanggupi untuk mengganti alat tersebut dengan kapasitas yang lebih besar," katanya saat meninjau dapur Bahar Harr, Senin.
Sementara itu, Irfan mengungkap penyebab makanan tersebut bisa menjadi basi. Kata dia, para koki memasak dengan terburu-buru karena ketiduran.
"Makanan dari hasil memasak (dalam kondisi panas), mereka langsung masukkan ke dalam boks dan langsung ditutup. Itulah yang menyebabkan basi," kata Irfan.
Pemilik katering Bahar Harr Usman Bin Rasyid mengaku terbuka menerima masukan dan saran dari pengawas. Dia berjanji akan memperbaiki di waktu-waktu mendatang.
Diberitakan sebelumnya, Bahar Harr mendapat teguran tertulis karena menyediakan makanan basi dan kurang takaran porsi (gramasi). Perusahaan ini melayani sekitar 12ribu porsi dan baru pertama kali melayani katering jemaah haji Indonesia.
Baca Juga: Ngambek Tak Ikut Latihan, Diego Costa Didenda Chelsea
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
PDIP Resmi Pecat Wahyudin Moridu usai Viral Mau 'Rampok Uang Negara': Tak Bisa Dimaafkan!
-
Dikenal 'Licin!' Spesialis Pencuri Kotak Amal Masjid di Bekasi Kicep Usai Terpergok CCTV
-
Viral! Wali Kota Jakarta Pusat Hampir Kena Tipu Modus Pemindahan KTP Elektronik ke KTP Digital
-
Cemburu Istri Dituduh Selingkuh, Terkuak Motif Pria di Cakung Bakar Rumah
-
Pemprov Sumut Beri SPP Gratis, Internet Gratis, Pelatihan Tenaga Pengajar
-
Daftar 17 Hari Libur Nasional 2026 Resmi Berdasarkan SKB 3 Menteri
-
Pendidikan Ketua PBNU Gus Fahrur, Sebut Food Tray MBG Mengandung Babi Boleh Dipakai setelah Dicuci
-
Cinta Segitiga Berujung Maut: Pemuda Cilincing Tewas Ditikam Pisau 30 Cm oleh Rival Asmara
-
Narasi Prabowo - Gibran Dua Periode Disorot: Orientasi Kekuasaan Jauh Lebih Dominan?
-
Imbas Pasutri di Cakung Ribut: Rumah Ludes Dibakar, Suami Dipenjara, Istri-Mertua Luka-luka!