Suara.com - Wakil Ketua DPR dari Fraksi Gerindra Fadli Zon menilai isi pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo di Sidang Tahunan MPR sangat normatif. Menurutnya tak ada substansi dalam dua pidato tadi pagi.
"Kalau secara umum pidato itu normatif, yang pagi (sidang MPR) tentang berbagai kinerja dari berbagai lembaga negara. Kemudian yang barusan rapat atau sidang DPR, DPD juga banyak laporan bersifat normatif, semua dalam rangka 72 tahun Indonesia merdeka. Nanti yang sama DPR lebih teknis dan masuk pada substansi," kata Fadli di gedung MPR, Rabu (16/8/2017).
Menurut dia laporan yang disampaikan Jokowi mengenai kondisi ekonomi saat ini tidak sesuai realitas di lapangan. Jokowi menyebutkan di bidang ekonomi ada pencapaian yang bagus, dan angka kemiskinan turun.
"Tadi di bidang ekonomi kelihatan pencapaiannya, semuanya positif, angka kemiskinan turun. Tapi di lapangan masyarakat merasakan hidup makin menderita, makin susah," ujar dia.
Itu sebabnya, ia menyarankan Jokowi sebagai pemimpin pemerintahan untuk memeriksa kembali data mengenai kondisi masyarakat.
"Jadi Presiden harus memeriksa kenyataan yang ada di masyarakat, jangan hanya dari angka saja. Angka itu bisa menipu, kenyataan bisa beda di lapangan. Saya turun kebawah melihat kenyataan beda. Misalnya harga listrik yang naik, harga yang lain juga, daya beli masyarakat makin berkurang, itu kenyataan. Jangan kenyataan ditutupi angka-angka. Nah angka ini datangnya mungkin bukan dari Presiden, tapi dari bawahannya, harus diperiksa angka-angka itu," kata dia.
Dia mengatakan kondisi masyarakat di bawah masih terpinggirkan.
"Karena kenyataan tidak menunjukkan rakyat kita makin sejahtera, makin mudah hidupnya, bahwa pekerjaan makin mudah didapatkan. Menurut saya di bidang ekonomi tidak sesuai realita," kata dia.
Berita Terkait
-
Bela Soeharto dari Tuduhan Genosida, Fadli Zon: Nggak Pernah Ada Buktinya
-
Sayembara Logo Projo Ramai Antusias dari Warganet, Hasilnya di Luar Dugaan
-
Soal Whoosh Disebut Investasi Sosial, Anggota Komisi VI DPR: Rugi Ini Siapa Yang Akan Talangi?
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Setahun Pasca-Jokowi: Rakyat Curigai 'Nyawa Busuk' dan Potensi Kejahatan dalam Kebijakan Masa Lalu!
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
KontraS Ungkap Keuntungan Prabowo Jika Beri Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto
-
Penuhi Permintaan Publik, Dasco: Dana Reses Per Anggota DPR Dipangkas Rp 200 Juta
-
Tari Jaipong Meriahkan Aksi Buruh KASBI di Depan DPR RI
-
Kampung Bahari Digeruduk BNN: 18 Orang Diciduk, Target Operasi Kakap Diburu
-
Targetkan Rumah dengan Lampu Menyala Siang Hari, Dua Residivis Pembobol Rumah Kosong Ditangkap
-
Residivis Spesialis Rumah Kosong Beraksi Lagi di Jakarta Barat: Lampu Menyala Jadi Incaran!
-
Prabowo Bicara Budaya 'Kuyu-kuyu' Pemimpin, Minta Masyarakat Hormati Jokowi: Jangan Dihujat!
-
Puan Blak-blakan Soal Aturan Masuk DPR: 'Kayak ke Rumah Kalian, Tok Tok Tok.. Assalamualaikum'
-
Prabowo Bantah Dibayangi-bayangi Jokowi: Beliau Tak Pernah Titip Apa-apa, Ngapain Takut?
-
Didakwa Rugikan Negara Rp1,25 T, Eks Dirut ASDP Beberkan Kalkulasi Untung di Persidangan