Suara.com - Kementerian Luar Negeri Kamboja memerintahkan pekerja LSM dan media yang mendapatkan dukungan dana dari Amerika Serikat keluar dari negeranya. Kamboja memberika waktu sepekan terhitung sejak, Rabu (23/8/2017).
Media New York Times menyebut pengusiran itu dilakukan untuk membungkam kelompok oposisi sebelum pemilu Juni tahun depan di Kamboja. Pihak Amerika Serikat selama ini dinilai merongrong kekuasaan pemerintah saat ini.
Kamboja memiliki salah satu pemimpin terpanjang di dunia, Perdana Menteri Hun Sen dari Partai Rakyat Kamboja. Pemilu tahun depan, Hun Sen mendapat tantangan kuat dari Partai Cambodia National.
Salah satu lembaga nirlaba, National Democratic Institute yang berafiliasi dengan Partai Demokrat di Amerika Serikat banyak memberikan pelatihan kepada berbagai partai politik Kamboja, termasuk partai oposisi. Organisasi media berita lokal yang memiliki hubungan dengan partai Hun Sen telah menuduh National Democratic Institute berkomplot melawannya.
National Democratic Institute beropini di situsnya tentang cengkeraman partai Hun Sen di negara tersebut.
"Partai Rakyat Kamboja yang memerintah terus mendominasi setelah 30 tahun berada di bawah pemimpin yang sama. Warga negara terbatas dalam keterlibatan pemilihan pejabat, dan ketidakpercayaan antara masyarakat sipil dan pemerintah menghambat demokrasi yang inklusif dan partisipatif," tulis National Democratic Institute dalam situsnya.
Sementara dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Kamboja menuduh National Democratic Institute melakukan penghinaan.
Aktivis HAM Kamboja, Naly Pilorge menjelaskan saat ini Pemerintah Kamboja membatasi masyarakat sipil dan media massa.
"Ada upaya lanjutan dari pemerintah dan institusi pemerintah untuk membatasi dan menekan partai oposisi, masyarakat sipil dan media," kata Naly Pilorge.
Baca Juga: Jokowi: Tantangan Besar Kebebasan Pers Saat Ini adalah Hoax
Pemerintah Kamboja membuat peraturan baru sebagai alat menekan pihak-pihak yang mengkritiknya. Salah satu yang dipakai adalah Departemen Pajak. Tagihan pajak media dan LSM yang berdiri di Kamboja disinggung.
Media yang diusir
Salah satu media yang didukung oleh AS adalah The Cambodia Daily. The Cambodia Daily merupakan surat kabar independen yang telah menjadi tempat bagi wartawan lokal dan juga rekan-rekan koresponden asing.
The Cambodia Daily mempunyai tagihan pajak sampai 6 juta dolar AS. Saat menghadiri acara di Phnom Penh, Hun Sen menyiratkan surat kabar tersebut harus keluar dari negaranya karena menunggak pajak. Bahkan dia menyebut jika sampai 4 September tak bayar pajak, maka The Cambodia Daily harus hengkang.
Selain The Cambodia Daily, Radio Free Asia dan Voice of America juga terancam terusir. Dua media itu juga ditagih bayar pajak oleh Kementerian Keuangan Kamboja. (NYTimes)
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara