Suara.com - Jasriadi, pendiri sekaligus ketua sindikat Saracen yang berbisnis penyebaran informasi hoaks dan SARA, tidak pernah konsisten dalam memberi keterangan ketika diperiksa penyidik Polri.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul mengatakan, jawaban Jasriadi saat diperiksa kerap berubah-ubah.
"Tersangka ini, atas nama Jasriadi, dalam beberapa kali pemeriksaan oleh penyidik itu selalu berubah-ubah. Tiga kali diberi pertanyaan tentang hal yang sama, maka ada tiga jawaban yang berbeda,» kata Martinus di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (30/8/2017).
Namun, penyidik tetap menampung semua informasi yang disampaikan Jasriadi. Termasuk pengakuannya meretas akun dari Vietnam yang kerap memberikan informasi bertentangan dengan keyakinannya.
Setelah itu, kata Martinus, semua informasi yang diutarakan Jasriadi kepada penyidik tersebut akan diuji kebenarannya.
"Termasuk soal pertanyaan bagaimana ia bisa mengambil alih akun Vietnam. Apakah yang bersangkutan bisa berbahasa Vietnam sehingga akun Vietnam bisa dia kuasai," ujar Martinus.
Martinus juga mengakui kemampuan Jasriadi dalam bidang informasi teknologi.
"Sampai-sampai akun yang sudah diblokir juga bisa diambil, bisa dia buka, dan dia masuk melalui akun akun yang diretas sendiri," tuturnya.
"Jadi kami terima saja setiap apa yang menjadi jawabannya, dan kemudian nanti kami sandingkan dengan fakta yang ditemukan," Martinus menambahkan.
Baca Juga: Polisi Sebar Identitas Dua Buronan Pesta Narkoba Pretty Asmara
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- STY Siap Kembali, PSSI: Tak Mudah Cari Pelatih yang Cocok untuk Timnas Indonesia
Pilihan
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
-
Hore! Purbaya Resmi Bebaskan Pajak Bagi Pekerja Sektor Ini
-
Heboh di Palembang! Fenomena Fotografer Jalanan Viral Usai Cerita Istri Difoto Tanpa Izin
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
Terkini
-
Koalisi Sipil Tolak Soeharto Dapat Gelar Pahlawan, Sebut Pemerintah Abaikan Korban Pelanggaran HAM
-
Kontroversi Utang Whoosh: Projo Dorong Lanjut ke Surabaya, Ungkit Ekonomi Jawa 3 Kali Lipat
-
Prabowo Dukung Penuh Polri Tanam Jagung: Langkah Berani Lawan Krisis atau Salah Fokus?
-
Skandal Suap Vonis Lepas CPO: Panitera Dituntut 12 Tahun, Ungkap Peran Penghubung Rp60 Miliar!
-
DPR Sibuk! 2 RUU Siap Ubah Wajah Indonesia: Single ID Number dan Revisi Sistem Pemilu
-
Bakal Jadi Partai atau Pindah ke PSI? Begini Rencana Projo
-
Whoosh Bikin Tekor Triliunan, Ekonom Curiga Proyek Salah Sasaran dan Ada 'Permainan' Markup
-
Gak Kapok Masuk Penjara Gegara Korupsi, Eks Kades Nekat Dagang Sabu karena Alasan Nganggur
-
Prabowo Janji Hadir jika Ada Penggerebekan Pabrik Narkoba, Kapolri: Anggota Sangat Termotivasi!
-
Dugaan Korupsi Whoosh Diendus KPK, Budi Arie: Ini Proyek Hijau, Bukan Cuma Cari Untung