Komisioner KPAI Retno Listyarti [suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Baca 10 detik
Komisi Perlindungan Anak Indonesia bertemu pengelola Sekolah Dasar Negeri Tanjung Duren Selatan 01 Pagi, Jakarta Barat, untuk mendalami latar belakang kasus siswi berinisial PI yang berbohong dengan mengaku akan diculik di depan sekolah.
"Kami tentu tadi menggali informasi kepada pihak sekolah sebenarnya seperti apa kejadian dari awal hingga peristiwa tadi malam, ketika sepanjang hari Kamis ada reka ulang dan lain-lain. Secara prinsip sudah semuanya sudah jelas karena polisi sudah memberikan keterangan," ujar Komisioner KPAI Retno Listyarti usai pertemuan, Jumat (15/9/2017).
Retno mengatakan peristiwa yang menghebohkan, kemarin, tetap memiliki sisi positif.
"Jadi yang penting bagi kami bagaimana situasi sekolah ini tetap kondusif anak-anak lain tidak membully (PI) setelah peristiwa ini dan ini bukan sesuatu yang memalukan sekolah, tetapi ini adalah sesuatu yang menjadi pembelajaran bersama, karena penculikan anak memang marak dan itu bahaya dan kita mesti waspada," kata dia.
Retno mengatakan Kepala Sekolah SDN 01 Mulyadi akan bertemu semua wali kelas untuk menjelaskan duduk perkara serta inspirasi dari peristiwa yang sempat menggegerkan itu.
"Kemudian yang kedua adalah tidak akan diumumkan kepada anak-anak oleh kepala sekolah secara resmi dalam upacara, tapi dengan pendekatan guru di masing-masing kelas," kata dia.
Retno mengatakan sikap PI memberikan inspirasi agar anak terhindar dari penculikan.
"Ananda yang berada di dalam video itu sudah memberi inspirasi sebenarnya kepada kita semua tentang ketika menghadapi penculikan atau ketika menghadapi orang yang tidak dikenal ingin melakukan sesuatu yang mengancam, kita bisa melakukan tindakan seperti menggigit kemudian berlari dan meminta tolong. Ini sebenarnya ada satu hal positif yang bisa dipelajari oleh anak-anak lain," kata dia.
Retno dapat memahami PI yang masih anak-anak menceritakan pengalaman dengan bumbu imajinasi.
"Memang ada sebuah peristiwa di CCTV dimana mereka bertiga lewat ada sebuah mobil dan memang ada anak kecil di dalam mobil itu dan memang betul dia dipegang oleh seseoang kemudian dan terlihat di dalam CCTV anak itu berlari. Jadi apa yang diceritakan sebagian memang nyata kalau dari CCTV yang kami lihat tadi, memang ada bumbu yang nampaknya dia berimajinasi sebagai anak dan anak-anak kan seperti itu dan anak-anak kan tidak tahu resiko dan mungkin tidak mengira ini divideokan dan viral," kata dia. (Maidian Reviani)
"Kami tentu tadi menggali informasi kepada pihak sekolah sebenarnya seperti apa kejadian dari awal hingga peristiwa tadi malam, ketika sepanjang hari Kamis ada reka ulang dan lain-lain. Secara prinsip sudah semuanya sudah jelas karena polisi sudah memberikan keterangan," ujar Komisioner KPAI Retno Listyarti usai pertemuan, Jumat (15/9/2017).
Retno mengatakan peristiwa yang menghebohkan, kemarin, tetap memiliki sisi positif.
"Jadi yang penting bagi kami bagaimana situasi sekolah ini tetap kondusif anak-anak lain tidak membully (PI) setelah peristiwa ini dan ini bukan sesuatu yang memalukan sekolah, tetapi ini adalah sesuatu yang menjadi pembelajaran bersama, karena penculikan anak memang marak dan itu bahaya dan kita mesti waspada," kata dia.
Retno mengatakan Kepala Sekolah SDN 01 Mulyadi akan bertemu semua wali kelas untuk menjelaskan duduk perkara serta inspirasi dari peristiwa yang sempat menggegerkan itu.
"Kemudian yang kedua adalah tidak akan diumumkan kepada anak-anak oleh kepala sekolah secara resmi dalam upacara, tapi dengan pendekatan guru di masing-masing kelas," kata dia.
Retno mengatakan sikap PI memberikan inspirasi agar anak terhindar dari penculikan.
"Ananda yang berada di dalam video itu sudah memberi inspirasi sebenarnya kepada kita semua tentang ketika menghadapi penculikan atau ketika menghadapi orang yang tidak dikenal ingin melakukan sesuatu yang mengancam, kita bisa melakukan tindakan seperti menggigit kemudian berlari dan meminta tolong. Ini sebenarnya ada satu hal positif yang bisa dipelajari oleh anak-anak lain," kata dia.
Retno dapat memahami PI yang masih anak-anak menceritakan pengalaman dengan bumbu imajinasi.
"Memang ada sebuah peristiwa di CCTV dimana mereka bertiga lewat ada sebuah mobil dan memang ada anak kecil di dalam mobil itu dan memang betul dia dipegang oleh seseoang kemudian dan terlihat di dalam CCTV anak itu berlari. Jadi apa yang diceritakan sebagian memang nyata kalau dari CCTV yang kami lihat tadi, memang ada bumbu yang nampaknya dia berimajinasi sebagai anak dan anak-anak kan seperti itu dan anak-anak kan tidak tahu resiko dan mungkin tidak mengira ini divideokan dan viral," kata dia. (Maidian Reviani)
Komentar
Berita Terkait
-
Heboh Kasus Ibu Culik Anak Kandung karena Rindu, Netizen Ribut: Kangen Berujung Ancaman Penjara 7 Tahun!
-
Terekam Kamera CCTV, Bocah 4 Tahun Diduga Diculik Tetangga Di Johar Baru
-
137 Siswa di Nigeria Diculik, Begini Nasibnya Usai Tentara Turun Tangan
-
Remuk! Begini Perasaan Kakak Malika usai Tahu Adiknya Diculik Residivis Kasus Pencabulan
-
Korban Penculikan Terbaring Lemas di RS Polri, Malika Diduga Dipukuli Selama Diculik Pemulung
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
Terkini
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"
-
Angin Segar APBN 2026, Apkasi Lega TKD Bertambah Meski Belum Ideal
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru