Suara.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam pertemuan dengan Raja Jordania Abdulah II Bin Al-Hussein mengatakan negara-negara Islam harus bersatu dalam menghadapi tantangan umat.
"Berbagai tantangan yang dihadapi umat Islam saat ini memerlukan negara-negara Islam untuk bersatu dan bekerja sama dalam mengatasinya," kata Menlu Retno Marsudi dalam pernyataan tertulis, Kamis (5/10/2017).
Menlu melakukan kunjugan kehormatan kepada Raja Jordania Abdulah II Bin Al-Hussein di Istana Al-Husseiniyah, Amman pada Rabu (4/10/2017).
Retno dan Raja Jordania membahas banyaknya tantangan yang dihadapi umat Islam yang membutuhkan kerja sama kuat antara negara-negara Islam. Untuk itu, menurut Menlu Retno, toleransi dan saling pengertian dibutuhkan dalam berinteraksi antar-negara.
"Kenyataan saat ini banyak waktu dihabiskan untuk membahas penyelesaian berbagai konflik diantara negara Islam," tutur Retno.
Dalam pertemuan itu, Retno menyampaikan undangan Presiden RI kepada Raja Abdullah untuk hadir sebagai pembicara utama di "Bali Democracy Forum" (BDF) di Bali pada 7-8 Desember 2017. Undangan tersebut diberikan kepada Raja Jordania mengingat perannya dalam memajukan pluralisme, toleransi dan demokrasi.
"Jordania telah menjadi contoh di kawasan sebagai negara yang menjunjung tinggi toleransi, pluralisme dan demokrasi," ujar Menlu Retno.
Selain itu, Menlu RI dan Raja Jordania juga memberi perhatian terhadap tantangan dari terorisme dan radikalisme. Beberapa kekhawatiran yang dibahas Menlu RI dan Raja Jordania terkait foreign terrorist fighters dan perkembangan regionalisasi kelompok terorisme, seperti di Marawi.
Dalam kaitan ini Raja Yordania menyambut baik komitmen dan langkah Indonesia dalam upaya menanggulangi terorisme.
Lebih lanjut, Raja Abdullah II menyampaikan kesiapan Jordania untuk melakukan kerja sama, khususnya terkait tukar informasi dan intelijen, program de-radikalisasi dan peningkatan kapasitas aparat penegak hukum.
Terkait hal itu, Menlu RI mengharapan agar nota kesepahaman kerja sama dalam menanggulangi terorisme dan redikalisme antara Indonesia dan Jordania dapat segera diselesaikan.
"Terorisme dan radikalisme merupakan tantangan nyata dan hanya dapat dihadapi dengan kerjasama yang efektif baik di tingkat bilateral, regional maupun internasional," kata Retno.
Berita Terkait
- 
            
              Delegasi Palestina di Parlemen OKI Desak Negara Islam Bertindak Hentikan Agresi Israel
- 
            
              Pemimpin Houthi: Boikot AS-Israel Senjata Pamungkas Negara-negara Islam
- 
            
              Susunan Pemain Timnas Indonesia U-20 vs Jordania: Jens Raven Cedera, Ragil Tumpuan
- 
            
              Densus 88 Ringkus 2 Terduga Teroris Negara Islam Indonesia di OKU Timur, Inisial MD dan MA
- 
            
              Kelompok Negara Islam Klaim Bom Bunih Diri di Afghanistan yang Tewaskan 6 Orang, Sasaran Utamanya Taliban
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
- 
            
              Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
Terkini
- 
            
              Mengapa Jakarta Selatan Kembali Terendam? Ini Penyebab 27 RT Alami Banjir Parah
- 
            
              Korupsi Pertamina Makin Panas: Pejabat Internal Hingga Direktur Perusahaan Jepang Diinterogasi
- 
            
              Mengapa Kemensos Gelontorkan Rp4 Miliar ke Semarang? Ini Penjelasan Gus Ipul soal Banjir Besar
- 
            
              Soal Progres Mobil Nasional, Istana: Sabar Dulu, Biar Ada Kejutan
- 
            
              Kenapa Pohon Tua di Jakarta Masih Jadi Ancaman Nyawa Saat Musim Hujan?
- 
            
              Tiba di Korea Selatan, Ini Agenda Presiden Prabowo di KTT APEC 2025
- 
            
              Wakapolri Ungkap Langkah Pembenahan Polri: Aktifkan Pamapta dan Modernisasi Pelayanan SPKT
- 
            
              Pernah Jadi Korban, Pramono Anung Desak Perbaikan Mesin Tap Transjakarta Bermasalah
- 
            
              Skandal Whoosh Memanas: KPK Konfirmasi Penyelidikan Korupsi, Petinggi KCIC akan Dipanggil
- 
            
              Formappi Nilai Proses Etik Lima Anggota DPR Nonaktif Jadi Ujian Independensi MKD