Suara.com - Gubernur Jakarta Anies Baswedan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke kantor Kelurahan Cikini, Jalan Cikini VIII, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (24/10/2017). Anies tiba di lokasi pukul 7.25 WIB.
Setelah tiba di lokasi, Anies langsung melihat-lihat ruang pelayanan terpadu satu pintu, bank sampah, aula, dan sejumlah ruangan di sana.
"Lurah adalah ujung tombak, kami ingin memastikan pelayanan dijalankan sebaik-baiknya, mulai dari yang paling sederhana, tepat waktu ketika melayani," ujar Anies seusai melakukan sidak.
Anies ingin pelayanan warga berjalan secara baik di tingkat kelurahan. Ia juga berharap PNS dan petugas yang bertugas di kelurahan bisa menjadi contoh.
"Kebersihannya harus jadi contoh, kedisiplinannya harus jadi contoh, dan saya ingin agar kelurahan bisa dipakai untuk kegiatan warga, jangan hanya menempatkan diri sebagai administrasi pemerintahan," katanya.
Selain itu, Anies meminta lurah Cikini Ati Mediana untuk bisa menguasai situasi wilayahnya. Contohnya, seperti mencari tahu jumlah warga miskin, jumlah pengangguran, dan memastikan layanan layanan kesehatan di tingkat kelurahan berjalan baik.
"Itu semua adalah hal-hal yang harus diselesaikan, bukan semata-mata sebuah kantor yang secara pasif menerima orang datang mengurus sesuatu, orang datang minta surat ini surat itu, tapi secara aktif jadi ujung tombak," harapnya.
"Nanti tentu di bawahnya ada yang lebih dekat dengan warga, ada RT ada RW, tapi dari sisi aparatur pemerintah itu berujung di lurah," tambahnya.
Baca Juga: Anies Tugaskan Sandiaga Fokus Selesaikan Tiga Persoalan Ini
Ia menjelaskan, tujuan sidak kali ini bukan ingin mencari kesalahan orang lain. Ia justru ingin mengajak seluruh aparatur yang ada di DKI bekerja sama untuk mewujudkan Jakarta yang nyaman dan aman.
"Tujuannya bukan mencari masalah, bukan mencari problem, bukan menjebak orang, tapi tujuannya mari bekerja sama-sama, kami ingin semua aparatur bekerja bersama untuk mengubah Jakarta," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
Terkini
-
Syaifullah Tamliha Ungkap Dua Kelemahan PPP: Tak Punya Figur Berduit dan Alergi Outsider
-
Kepala Sekolah di Prabumulih Sempat Dicopot Gegara Tegur Anak Pejabat Bawa Mobil ke Sekolah
-
Punya Modal Besar: Pakar Politik Dorong Projo jadi Oposisi Prabowo-Gibran, Pasca-Budi Arie Didepak!
-
Sebut Ada Intervensi Sejak Dualisme Kepemimpinan P3, Syaifullah Tamliha : PPP Dibinasakan oleh Jokow
-
KPK Beberkan Peran Rudy Tanoesoedibjo di Dugaan Korupsi Bansos, Kuasa Hukum Justru Bersikap Begini!
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur