Suara.com - Warga ibu kota antusias menyaksikan gerhana Bulan yang memperlihatkan fenomena “Super Blue Blood Moon” di Tempat wisata Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (31/1/2018) malam.
Setu Babakan menjadi salah satu tempat yang disediakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk warga yang ingin melihat fenomena alam tersebut.
Anita (32), misalnya, mengatakan penasaran menyaksikan fenomena itu karena tak terjadi setiap tahun.
"Ini saya tunggu mas momen ini, lihat gerhana Bulan. Kan tak sekali setahun terjadi ini. Bisa ratusan tahun kan baru bisa ada lagi," kata Anita.
Anita yang bekerja sebagai karyawan swasta di daerah Jakarta Selatan ini mengakui, sampai rela meminta izin di tempat kerjanya demi melihat gerhana Bulan bersama keluarga.
"Saya juga izin pulang cepat di tempat kerja, untuk mengajak anak dan keluarga lihat gerhana,” tukasnya.
Warga lain, Sandra (27), mengakui datang ke Setu Babakan bersama kekasihnya, Dimas. Mereka datang untuk merekam secara live gerhana Bulan untuk disebar melalui akun Instagram miliknya.
"Ini lagi live Instagram mas, sama pacar saya. Keren gerhana Bulannya. Kapan lagi lihat gerhana bulan. Sudah saya tunggu ini," ujar Sandra.
Baca Juga: Polisi Sudah Periksa Kadishub DKI Jakarta di Korupsi Reklamasi
Pantauan Suara.com, pengelola kampung budaya Betawi Setu Babakan tak menyediakan satu pun teleskop atau teropong untuk membantu pengunjung lebih jelas menikmati fenomena itu.
Kebanyakan warga mengabadikan momen gerhana bukan dengan menggunakan ponsel mereka.
Untuk diketahui, Pemprov DKI menyediakan sejumlah tempat yang bisa diakses warga guna menyaksikan gerhana Bulan.
Tempat-tempat itu ialah Planetarium Taman Ismail Marzuki, Tugu Monas, Perkampungan Budaya Betawi (Setu Babakan), Taman Fatahillah (Kota Tua), Kepulauan Seribu, Taman Mini Indonesia Indah, dan Taman Impian Jaya Ancol.
Fenomena “Super Moon” akan berlangsung lebih kurang 1 jam 16 menit, yakni sejak Pukul 19.00 sampai 21.07 WIB.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO