Suara.com - Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyhari menilai untuk sementara waktu Kepolisian Indonesia diperbolehkan masuk ke lingkungan pendidikan, seperti kampus. Namun sebenarnya itu tidak diperbolehkan.
Dia mengomentari anggota Densus 88 yang merangsek masuk ke dalam lingkungan Universitas Riau (UNRI) untuk menangkap teroris yang merakit bom di sana. Anggota dari Fraksi PKS tersebut menjelaskan aparat keamanan diberi kewenangan untuk masuk ke lingkungan pendidikan tersebut tidak sesuai dengan teori-teori pendidikan.
"Semua kalau represif, diktator, otoriter apa segala macam tidak sesuai dengan kaidah-kaidah pendidikan ini kan nanti kontra produktif. Oleh karenanya, saya kira ini boleh lah sementara," kata Abdul di Ruang Rapat Badan Musyawarah DPR-RI, Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Senin (4/6/2018).
Abdul khawatir apabila aparat keamanan terus diberi kewenangan untuk masuk area kampus dan melakukan penggeledahan, itu akan ditakutkan menganggu perkembangan psikologis mahasiswa.
"Kalau seperti itu depresi mereka. Kalau anak itu masih usia masih belia depresi itu menghancurkan sel otak sekian juta semakin bodoh kita kalau misalkan begitu nanti gak ada orang kreatif kita ini," ujar Abdul.
Oleh karena itu, ia berharap proses penggeledahan tersebut tidak hanya dipikirkan untuk waktu yang sementara akan tetapi juga untuk jangka panjang.
"Kita harus berpikir ke depan karena kita tidak bisa menyelesaikan problematika hanya untuk saat-saat yang penting. Sekarang selesai kemudian ke depan mau apa ini namanya nggak systemable kan," pungkasnya.
Untuk diketahui, Detasemen Khusus 88 Antiteror menyita empat unit bom rakitan berdaya ledak tinggi dari hasil penggerebekan di Gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Riau, Kamis sore.
Dari penangkapan tersebut, juga disita empat bom siap ledak sebesar botol aqua dari Gelanggang Mahasiswa FISIP Unri. Selain itu, juga dsita serbuk putih teridentifikasasi sebagai TATP, yaitu bahan peledak jenis high explosive merupakan campuran hidrogen peroxida (H2O2).
Berita Terkait
-
Teman Perakit Bom Kampus Riau Berpotensi Jadi Tersangka Terorisme
-
Ragukan Kantornya Mau Dibom Teroris, Fadli Zon: DPR Punya Rakyat
-
Menristek Bolehkan Polisi Bersenjata Lengkap Masuk Kampus
-
Zamzam Suka Bawa Bom Kecil ke Kampus UNRI dan Pamer ke Adik Kelas
-
Sosok Zamzam, Si Perakit Bom Kampus Suka Diskusi Berbau Daulah
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU