Suara.com - Tubuh Mursid (31) terduduk lemas di sudut ruangan. Sesekali matanya melirik ke arah jendela, menyaksikan satu per satu rekannya dipanggil oleh petugas untuk menemui keluarga masing-masing saat Lebaran.
Dengan tatapan kosong, ia hanya bisa membayangkan betapa senangnya jika ia dikunjungi oleh keluarga di Idul Fitri. Memikirkan bisa menyantap hidangan opor dan ketupat bersama sang istri dan anaknya yang berusia 10 bulan pun sudah membuatnya bahagia.
"Saudara Mursid, mari ikut saya. Hari ini kamu sudah bisa bebas dari tahanan. Silakan isi dulu pemberkasan supaya bisa segera pulang," ujar seorang petugas yang memecah lamunannya. Senyum lebar pun menghiasi wajahnya.
Mursid merupakan salah satu Warga Binaan Pemasyarakatan di Rumah Tahanan (Rutan) Klas I Tangerang di Desa Taban, Kecamatan Jambe, Tangerang, Banten. Ia berhasil memperoleh cuti bersyarat dan terbebas dari jeruji besi yangtelah membatasi geraknya, setelah ia di ciduk aparat Polsek Sepatan dalam kasus perjudian jenis Togel. Setelah proses peradilan yang cukupa lama, akhirnya divonis 1 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Tangerang.
Dalam perjalanannya, Selama 8 bulan, Mursid tinggal di ruang tahanan seluas 15 x 15 meter bersama para tahanan lainnya. Pria berambut cepak itu menjadi pesakitan di Rutan atas kasus perjudian yang sempat dilakukannya beberapa waktu lalu.
Momen Idul Fitri pun menjadi momen bersejarah baginya. Dihari itu, ia bisa kembali menghirup udara bebas, dengan syarat ia harus wajib lapor ke polisi. Itu bukan hal yang berat baginya, terpenting ia bisa keluar dari tahanan dan menemui keluarga yang dirindukan.
"Tahun lalu pas lebaran cuma bisa makan opor di tahanan, alhamdulilah hari ini bisa makan opor di rumah," kata Mursid.
Tak ada sanak famili yang menjemputnya. Yang ia tahu, keluarga akan menjemputnya pada Sabtu besok. Namun, pihak Rutan memberikan kompensasi dan membebaskan Mursid lebih cepat dari dugaan.
Mursid bercerita, selama kepergiannya dari rumah dan mendekam di tahanan, anak sulungnya yang berusia 10 tahun tidak mengetahui. Hampir setiap hari sang anak selalu menanyainya.
Sang istri, Ria (29) sengaja tak memberitahukan keberadaan Mursid. Alasannya satu: ia tak ingin anaknya bersedih. Mengetahui Mursid dalam kondisi sehat sudah cukup bagi Ria untuk diberitahukan kepada sang anak.
"Istri bilangnya saya lagi di Lampung untuk kerja. Hampir tiap hari anak saya tanya, ayah ngapain di Lampung kok lama banget, pulang bawa udang enggak?" kata Mursid dengan mata menerawang.
Begitupun dengan anak bungsunya yang berusia 10 bulan. Mursid melewatkan banyak sekali momen tumbuh kembang anaknya. Bahkan, selama ia mendekam di balik sel, ia hanya bisa melihat wajah sang anak dua kali saja.
Pernah saat keluarga mengunjunginya, anak bungsunya dibawa. Saat Mursid ingin menggendong sang anak justru ia menangis dan meronta-ronta. Tak mengenali wajah ayahnya, yang bayi itu tahu bahwa Mursid hanyalah orang asing.
Mirsid kini tak mau sedikitpun kelewatan momen bersama keluarga. Ia ingin segera pulang menemui sang istri dan kedua anaknya yang begitu dirindukan.
"Pastinya yang dilakukan pertama kali setelah bebas, saya mau ketemu ibu saya. Mau minta maaf, saya udah banyak salah dan dosa. Bikin malu keluarga," kata Mursid sedih.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Wagub Babel Hellyana Resmi Jadi Tersangka Ijazah Palsu
-
Eksklusif! Jejak Mafia Tambang Emas Cigudeg: Dari Rayuan Hingga Dugaan Setoran ke Oknum Aparat
-
Gibran Bagi-bagi Kado Natal di Bitung, Ratusan Anak Riuh
-
Si Jago Merah Ngamuk di Grogol Petamburan, 100 Petugas Damkar Berjibaku Padamkan Api
-
Modus 'Orang Dalam' Korupsi BPJS, Komisi 25 Persen dari 340 Pasien Hantu
-
WFA Akhir Tahun, Jurus Sakti Urai Macet atau Kebijakan Salah Sasaran?
-
Kejati Jakarta Tetapkan 2 Pegawai BPJS Ketenagakerjaan Jadi Tersangka Tindak Pidana Klaim Fiktif JKK
-
Sempat Kabur dan Nyaris Celakai Petugas KPK, Kasi Datun HSU Kini Pakai Rompi Oranye
-
Jadi Pemasok MBG, Perajin Tempe di Madiun Raup Omzet Jutaan Rupiah per Hari
-
Cegah Kematian Gajah Sumatera Akibat EEHV, Kemenhut Gandeng Vantara dari India