Suara.com - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengakui hubungannya dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri belum pulih selama 10 tahun terakhir.
"Hubungan saya dengan Ibu Mega, harus saya katakan jujur, belum pulih, masih ada jarak," ujar SBY dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (25/7/2018) malam, menjawab pertanyaan wartawan mengenai hubungannya dengan Megawati Soekarnoputri.
Pertanyaan itu diajukan wartawan setelah SBY menjelaskan bahwa jalan bagi Demokrat untuk menjalin koalisi dengan partai pendukung Presiden Jokowi tidak terbuka.
SBY tidak spesifik menyatakan hubungannya dengan Megawati sebagai salah satu rintangan Demokrat untuk bisa berkoalisi bersama partai pendukung Jokowi. SBY hanya menjelaskan dirinya sudah berupaya memulihkan hubungannya dengan putri Soekarno itu selama 10 tahun belakangan ini.
"Saya berikhtiar untuk bisa berkomunikasi, saya lakukan selama 10 tahun. Mendiang pak Taufik Kiemas (suami Megawati) sahabat saya juga berusaha memulihkan silaturahim kami berdua. Jadi bukan tidak ada kehendak dari banyak pihak, tapi Allah belum berkehendak," kata SBY.
SBY mengatakan tetap menghormati Megawati sebagai Presiden RI kelima, dimana kala itu dirinya menjadi Menko Polkam di Kabinet Gotong-Royong yang dipimpin Megawati.
"Tidak pernah hilang hormat saya. Tapi Tuhan belum berkehendak hubungan kami kembali normal," jelas SBY.
Hubungan SBY dan Megawati mulai renggang sejak akhir 2003 silam, kala SBY masih menjabat Menko Polkam di Kabinet Gotong Royong. Saat itu muncul isu SBY akan maju sebagai capres 2004.
Sejak isu itu muncul, SBY sebagai Menko Polkam merasa dikucilkan oleh Megawati dengan tidak dilibatkan dalam rapat-rapat di Istana. Hingga akhirnya SBY mengundurkan diri dan melepas jabatan Menko Polkam awal 2004 lalu maju sebagai capres di tahun yang sama. (Antara)
Baca Juga: Seorang Polwan Ditemukan Tewas Tergantung di Tangga Rumah
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
KPK Beberkan Peran Rudy Tanoesoedibjo di Dugaan Korupsi Bansos, Kuasa Hukum Justru Bersikap Begini!
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!