Suara.com - Politikus PDI Perjuangan, yang juga Sekretaris Kabinet Pramono Anung memastikan sembilan partai politik pendukung Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019 solid. Dengan begitu ia menepis isu PKB dan Golkar akan mundur dari kolaisi.
"Ah nggak benar. Nggak ada yang mau mundur. Karena seperti misalnya pertemuan para sekjen kemarin," ujar Pramono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (7/8/2018).
Diketahui, sembilan sekretaris jenderal parpol pendukung Jokowi baru saja berkumpul untuk menyusun tim pemenangan di rumah Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, kemarin malam.
Mereka yang hadir yakni Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich, Sekjen PPP Arsul Sani, Sekjen Partai Nasdem Jhonny G. Plate, Sekjen Hanura Herry Lontung, Sekjen PKB Abdul Kadir Karding, Sekjen PSI Raja Juli Antoni, Sekjen PKPI Verry Surya Hendrawan dan Sekjen Perindo Ahmad Rofi.
Pramono menjelaskan, dalam waktu dekat Jokowi akan mengumpulkan seluruh ketua umum dan Sekjen parpol pendukung.
"Dalam waktu dekat mungkin besok, kalau nggak besok malam Kamis malam, presiden akan mengundang ketum dan sekjen partai," kata Pramono
Pertemuan tersebut, kata Pramono, salah satu pembahasannya soal pendaftaran capres dan cawapres di KPU. Mengingat batas akhir pendaftaran pasangan capres dan cawapres Jumat 10 Agustus.
"Karena hari Jumat sudah terakhir, mengenai apa hari Jumat mendaftarnya jam betapa, presiden yang (tahu)," kata dia.
Lebih jauh Pramono mengatakan, cawapres pendamping Jokowi akan diketahui publik satu hari sebelum masa pendaftaran pasangan capres dan cawapres di KPU ditutup.
Baca Juga: Sandiaga Siap Bantu KPK dan Polisi Usut Dugaan Korupsi Sekolah
"Yang jelas sebenarya nanti satu hari sebelum Jumat sudah bisa diketahui (cawapresnya), karena kan Ketum dan Sekjen partai pendukung harus tanda tangan siapa yang mau didukung," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
Terkini
-
Usai Dipecat PDIP, Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin yang 'Mau Rampok Uang Negara' Bakal di-PAW
-
Siapa Bupati Buton Sekarang? Sosoknya Dilaporkan Hilang di Tengah Demo, Warga Lapor Polisi
-
Stok Beras Bulog Menguning, Komisi IV DPR 'Sentil' Kebijakan Kementan dan Bapanas
-
Prabowo Terbang ke Jepang, AS, hingga Belanda, Menlu Sugiono Beberkan Agendanya
-
Jokowi Gagas Prabowo - Gibran Kembali Berduet di 2029, Pakar: Nasibnya di Tangan Para "Bos" Parpol
-
Pidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Mengulang Sejarah Perjuangan Diplomasi Prof Sumitro
-
Prabowo Ubah IKN jadi Ibu Kota Politik Dinilai Picu Polemik: Mestinya Tak Perlu Ada Istilah Baru!
-
11 Tahun DPO hingga Lolos Nyaleg, Jejak Litao Pembunuh Anak Ditahan usai Jabat Anggota DPRD
-
Apa Itu Tax Amnesty? Menkeu Purbaya Sebut Tidak Ideal Diterapkan Berulang
-
Sebut Hasil Rekrutmen Damkar Diumumkan Pekan Depan, Pramono: Saya Minta Jangan Terlalu Lama