Suara.com - Misteri tewasnya empat orang dari satu keluarga di Kota Palembang, Sumatera Selatan, yang terdapat luka tembak di kepalanya masing-masing, Rabu (24/10/2018), mulai terungkap.
Keempatnya adalah Fransiskus Xaverius Ong alias Amat (45), sang istri Margareth Yentin Liana (43), dan kedua anaknya, Rafael Fransiskus (18) serta Kathlyn Fransiskus (11).
Aparat kepolisian menduga, Ong alias Amat membunuh istri dan anaknya, dan kemudian bunuh diri menggunakan pistol di dalam rumah lantai dua mereka, Jalan Villa Kebun Sirih Blok A18 RT5/RW1 Kelurahan Bukit Sangkal, Kecamatan Kalidoni, Palembang.
Kapolda Sumatera Selatan Irjen Zulkarnain Adinegara mengatakan, motif FX Ong membunuh istri dan kedua anaknya sebelum bunuh diri mulai menemui titik terang.
”Hasil pemeriksaan awal terhadap dua pembantu serta sopir korban, ada dugaan masalah keluarga. Diduga, FX nekat membunuh keluarga dan dirinya sendiri karena menolak diceraikan oleh Margareth,” jelas Zulkarnain.
Ia menuturkan, dugaan itu diperkuat setelah polisi menemukan pesan singkat membicarakan hal sama pada aplikasi WhatsApp milik korban.
Dalam aplikasi WhatsApp juga terdapat percakapan terakhir FX Ong bersama sang istri. Ong alias Amat tak ikhlas sang istri meminta cerai.
"Karena dia tidak rela dan tidak ikhlas untuk dicerai istrinya, sehingga mengambil keputusan untuk bunuh diri. Tapi dia tidak tega meninggalkan anak dan istri, sehingga ikut dibunuh. Bahkan dua anjingnya juga dibunuh di dalam bak mandi," jelas Zulkarnain.
Selain itu, polisi juga tak menemukan harta benda korban hilang, maupun kerusakan dalam rumah.
Baca Juga: Gugatannya Ditolak Hakim, Irwandi Siap Turuti Penyidik KPK
"Meski demikian, kami masih menunggu hasil dari investigasi ilmiah, untuk lebih memastikan bunuh diri atau ada motif lain di balik peristiwa ini," pungkasnya.
Kontributor : Andhiko Tungga Alam
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu