Sayangnya, harapan Khashoggi tersendat di negara-negara di mana pemerintahan Saudi terlibat.
"Selama periode Kebangkitan Arab, ia mengambil sikap menentang negaranya sendiri. Dan ide-ide oposisi ini tidak membuatnya menjadi sosok yang benar-benar bisa dibungkam," ujar Aktay.
“Dia kecewa dengan kontribusi negatif yang dibuat negaranya dalam Kebangkitan Arab. Dia dipandang sebagai jurnalis oposisi, dan ini telah menjadi capnya selama satu setengah tahun terakhir. Sebelum itu, dia memiliki hubungan yang cukup baik [dengan otoritas Saudi]."
“Dia tidak berpikir soal alternatif. Misalnya pandangan tentang dinasti atau raja baru. Namun ia menginginkan negaranya agar menjadi lebih demokratis, meski berbentuk kerajaan namun dengan pemerintahan lebih baik, seperti Britania Raya. Itulah sebabnya, ia berharap bahwa kebijakan reformasi yang dicanangkan oleh [Raja] Salman bin Abdulaziz setelah mangkatnya Raja Abdullah [pada 2015]. Dia membuat banyak pernyataan yang diidamkan."
'Kepercayaan' pada Arab Saudi
Menggarisbawahi bahwa Khashoggi memiliki kepercayaan besar terhadap negara Turki, Aktay menyatakan: "Dia percaya bahwa bangsanya tidak akan menentangnya, bila ia mempercayai Turki. Dia terlalu yakin bahwa insiden semacam ini tidak akan terjadi di Turki. Dia tahu bahwa tidak akan ada penculikan di negara ini, karena Turki adalah negara hukum, dengan perlindungan polisi yang berkemampuan sangat baik. Nah, apalagi di konsulat. Rasa percaya dirinya adalah benar-benar milik seorang manusia biasa. Kepercayaan diri inilah yang merusaknya."
Aktay menambahkan: "Kejadian ini benar-benar mengerikan.Benarkah sebuah konsulat tak bisa dipercaya? Padahal setiap warga negara di luar negeri, dalam mengurusi hal tertentu mesti berkunjung ke konsulat negaranya sendiri. Bila konsulat-konsulat bisa menjadi tempat yang mudah untuk melakukan pembunuhan lalu ditutup-tutupi, warga bakal kehilangan kepercayaan.
Padahal, dunia modern mengenal tingkat kepercayaan yang canggih, bukan? Tentu saja, negaranya tidak menuduh dia melakukan kejahatan. Bila pandangannya yang berseberangan dianggap sebagai kejahatan, maka pertentangan ini akan tetap ada sampai waktu yang demikian panjang. Ia terkadang memiliki pandangan berbeda dengan negaranya sendiri selama Kebangkitan Arab, namun tidak ada seorangpun yang menanyainya, "Mengapa Anda berada di pihak yang berbeda?"
"Ia berkeberatan atas kehadiran Saudi di Yaman [2015] saat terjadi gerakan Kebangkitan Arab yang berujung pada pelanggaran berat hak asasi manusia. Peran Saudi dalam pengamatannya justru memperdalam konflik, bukan memberikan solusi. Kini kita memiliki pandangan yang sama akan hal ini."
Baca Juga: Nicki Minaj Dituduh Jiplak Lagu Milik Tracy Chapman
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Semua Agama Dapat Porsi, Menag Nazaruddin Umar: Libur Nasional 2026 Sudah Adil
-
Presiden Prabowo 'Ketok Palu!' IKN Resmi Jadi Ibu Kota Politik 2028 Lewat Perpres Baru
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Rekam Jejak Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo, Narkoba hingga Video Rampok Uang Negara
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat
-
Harta Kekayaan Minus Wahyudin Moridu di LHKPN, Anggota DPRD Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Dapat Kesempatan Berpidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Bakal Terbang ke New York?
-
SPBU Swasta Wajib Beli BBM ke Pertamina, DPR Sebut Logikanya 'Nasi Goreng'