Suara.com - Seorang pria di lereng Gunung Kelud, Kabupaten Kediri tewas dengan luka tusuk di perutnya. Korban diduga dianiaya oleh tetangganya, setelah bertengkar di belakang rumah pelaku.
Korban bernama Setiyono (38) warga Desa Manggis, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri. Bapak dua anak tersebut diduga dihabisi oleh Bowo yang tak lain adalah tetangganya sendiri.
Korban sempat ditemukan sekarat di rumah pelaku yang terpaut jarak 200 meter. Mereka sempat terlibat cekcok hingga berujung duel maut.
Istri pelaku memberitahukan kondisi korban yang bersimbah darah akibat luka tusuk di bagian perutnya pada keluarga korban. Sehingga korban sempat dibawa ke seorang bidan desa.
Namun karena luka yang dialaminya parah, akhirnya korban meninggal sewaktu masih dalam perjalanan. Petugas dari Tim Identifikasi Polres Kediri dan Polsek Ngancar mengamankan barang bukti berupa sabit dan pisau yang diduga dipakai pelaku menghabisi nyawa korban.
“Antara korban dengan tetangganya berinisial B (Bowo) sempat terlibat cekcok. Akhirnya bertikai. Kami masih melakukan penyelidikan terhadap kasus ini,” kata Kapolsek Ngancar, AKP Iwan Setyo Budi.
Guna kepentingan penyelidikan lebih lanjut, jenazah korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk divisum. Sementara pelaku kini menjalani pemeriksaan di Mapolres Kediri untuk mengungkap motiv aksi pembunuhan tersebut.
Sumber: Beritajatim.com
Baca Juga: Update Daftar 21 Artis Prostitusi Online, Masih 1 Jaringan Mucikari Vanessa
Berita Terkait
-
Baru 5 Hari Nikah, Alika Tewas di Ranjang Usai Merengek ke Suami
-
Baru Nikah 5 Hari, Alika Tewas di Ranjang Pengantin
-
Benci Sama Mantan Suami, Ibu Muda Tega Aniaya Anak Kandung Hingga Tewas
-
Meski Terekam CCTV, Penusuk Siswi SMK di Bogor Tak Juga Tertangkap
-
Sakit Gigi Tak Juga Sembuh, Kakek 71 Tahun Nekat Gantung Diri di Dapur
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu