Suara.com - Huda, lelaki berusia 30 tahun, menghabisi nyawa rekannya bernama Bayu Adi Santo (21), karena sering dirisak alias di-bully.
“Saya sering diejek. Di-bully. Bahkan pernah juga diludahi. Saya sakit hati,” kata Huda di Polres Jombang seperti diberitakan Beritajatim.com—jaringan Suara.com, Kamis (28/2/2019).
Kasat Reskrim Polres Jombang Ajun Komisaris Azi Pratas Guspitu membenarkan pengakuan motif tersebut.
Dia menjelaskan, Huda dan Bayu adalah teman akrab. Namun, Bayu sering berbuat kelewatan terhadap Huda. Pelaku kerap disuruh-suruh, diumpat, hingga pernah juga diludahi.
Karena sering dilecehkan itulah Huda sakit hati. Dia kemudian merencanakan pembunuhan terhadap teman karibnya tersebut.
Pada Sabtu (23/2/2019), warga Desa Ngrandu Lor, Kecamatan Peterongan ini menjemput korban di rumahnya. Alasannya, Bayu diajak menemui seorang perempuan di tanggul sungai Desa Bongkot, Peterongan.
Mereka kemudian berangkat. Namun, keduanya terlebih dulu mampir ke rumah pelaku. Saat itulah Huda mengambil sabit dan diselipkan di pinggang. Tak lama berselang, mereka berboncengan berangkat menuju lokasi.
Ketika sampai di sekitar tanggul sungai Desa Bongkot, korban kecewa, karena perempuan yang dijanjikan tidak ada. Merasa dibohongi, Bayu melampiaskan kemarahannya dengan memukul Huda.
Pelaku mencoba membela diri. Dia lantas menarik sabit yang sudah disiapkan di pinggang. Senjata tajam itu dikalungkan ke leher korban. Darah segar mengucur dari leher Bayu.
Baca Juga: Pertemuan Trump - Kim Jong Un di Vietnam Berakhir Tanpa Kesepakatan
Warga Desa Dukuhklopo ini terhuyung dan roboh. Mengetahui korbannya tak berdaya, Huda menyeret tubuh rekannya dan dimasukkan dalam kubangan bekas pembuatan bata merah di bibir sungai.
Tidak lupa, pelaku mengambil ponsel dan kalung emas milik korban. Selain itu, sepeda motor Honda Mega Pro nopol S 4858 WL milik korban juga dibawa kabur.
“Pelaku sempat kabur ke Surabaya. Kemudian kembali ke Jombang dan sembunyi di rumah kerabatnya di Desa Plemahan, Kecamatan Sumobito,” kata Azi.
Mayat korban ditemukan warga tiga hari kemudian, Selasa (26/2/2019). Saat ditemukan tidak ada identitas secuil pun pada diri korban, sehingga Bayu sempat menyandang Mr X.
Satu-satunya petunjuk adalah tato bergambar manusia bersayap yang ada di punggung. Hingga akhirnya pihak keluarga mendatangi kantor polisi. Identitas korban terkuak.
“Pengakuan pelaku, sabit yang dipakai untuk membunuh korban dibuang ke sungai seusai kejadian. Kami masih melakukan pencarian. Dia merupakan pelaku tunggal,” kata Azi.
Berita Terkait
-
Edian Saputra Tega Bunuh Ibu Kandungnya yang Sedang Mencuci
-
Tabrak Pejalan Kaki Tewaskan 6 Orang, Warga Australia Dihukum Seumur Hidup
-
Tisu Makan Jadi Kunci Terkuaknya Kasus Pembunuhan 26 Tahun Silam
-
Mike Tyson Klaim Sogok Penjaga Kebun Binatang Rp 141 Juta, untuk Apa?
-
Imam Masjid Bantai Istri dan Bayi Gara-gara Dilarang Merokok
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash
-
'Auditnya Menyusul Belakangan,' Serangan Balik Kubu Nadiem Usai Kalah di Praperadilan
-
Percepat Pembangunan Papua, Mendagri Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah