Suara.com - Mantan Kapolsek Pasirwangi, Jawa Barat AKP Sulman Aziz angkat bicara terkait dimutasi ke Polda Jawa Barat, karena dianggap tidak netral mendukung calon presiden nomor urut dua Prabowo - Sandiaga.
Sulman menegaskan dirinya seperti dizalimi. Padahal, ia hanya menjalankan tugas sebagai kapolsek untuk memastikan kegiatan deklarasi Prabowo Sandi tanggal 25 Februari 2019 di wilayah Kecamatan Pasirwangi, Jawa Barat, berjalan sesuai ketentuan.
Ia menceritakan telah memberikan laporan berupa foto bersama tokoh agama setempat sebagai bentuk laporan kepada kapolres bahwa dirinya sudah berkoordinasi dengan panita acara tersebut.
"Saya dimutasikan dari Kapolsek (Pasirwangi) ke Polda Jawa Barat dikarenakan saya berfoto dengan seorang tokoh agama NU Kecamatan Pasirwangi. Kebetulan sebagai ketua panitia deklarasi Prabowo - Sandi yang dilaksanakan pada tanggal 25 Februari 2019," ujar Sulman di Lokataru, Jakarta Timur, Minggu (31/3/2019).
Sulman menjelaskan, saat ini, telah dimutasi di Polda sebagai Kanit Seksi Pelanggaran Subdit Dakum Direktorat Jawa Barat.
Selain itu, ada beberapa fitnah yang menerpa dirinya seperti tidak melakukan penggembosan saat deklarasi Prabowo - Sandi di wilayahnya.
"Kedua saya dianggap tidak melakukan penggembosan terhadap masa yang akan mengikuti deklarasi (Prabowo - Sandiaga) tersebut," tambahnya.
Sulman menambahkan telah difitnah karena memobilisasi sembilan kepala desa ke Polsek Pasirwangi untuk memberikan dukungan pada nomor dua.
Padahal, sembilan kepala desa tersebut diperiksa Polda Jawa Barat terkait dana bantuan provinsi, dana desa dan dana bantuan sosial.
Baca Juga: Jr. NBA Rampung, 10 Pebasket Muda Masuk Indonesia All Star 2019
"Tetapi situasi ini di balik, seolah-olah saya mengumpulkan kepala desa untuk memberikan dukungan pada nomor dua," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor