Suara.com - Jagat media sosial dihebohkan dengan munculnya tulisan berjudul 'Detik-detik Jokowi Melawan Kekalahan'. Eep Saefulloh yang merupakan CEO PolMark Indonesia disebut-sebut sebagai penulis dari artikel tersebut. Benarkah?
Belakangan diketahui tulisan yang sempat dimuat di sejumlah media online itu ternyata hoaks alias palsu. Karena aslinya, penulisnya bukan Eep Saefulloh seperti ramai disebut.
Dikutip dari Beritajatim.com, Eko Bambang Subiantoro selaku Direktur Riset Polmark Indonesia menyatakan, Tulisan yang berjudul “Detik-Detik Jokowi Melawan Kekalahan” yang mencatut nama Eep Saefullah adalah 100 persen hoaks.
“Ini saya nyatakan Setelah mendapat konfirmasi langsung dari mas Eep, itu bukan tulisan beliau. Artikel tersebut adalah tulisan sdr Miftah H Yusufpati," ujar Eko. Artikel asli dari tulisan itu bisa dicek di sini.
Hal itu juga dikuatkan dari pernyataan Eep Saefullah saat ditanya Suara.com, Rabu (3/4/2019). Eep memastikan tulisan itu bukan dirinya yang menulis.
"Itu tulisan orang lain," katanya.
Sementara itu, Eko Bambang Subiantoro mengatakan, ada pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab yang telah sengaja mencatut nama Eep Saefulloh untuk kepentingan politik yang tidak sehat.
Menurut dia, Polmark Indonesia dalam Pemilu 2019 tidak terikat atau tidak mendukung atau tidak menjadi konsultan politik salah satu pasangan capres-cawapres manapun, baik pasangan 01 Jokowi-Ma'ruf Amin maupun pasangan No 02 PrabowoSubianto-Sandiaga Uno.
Ia juga menegaskan, Polmark dalam Pilpres 2019 tidak mendukung pasangan manapun. Maka segala bentuk artikel, meme atau content media dan lain-lain yang beredar mengkaitkan Polmark Indonesia, atau pencatutan nama Eep Saefulloh Fatah sebagai Direktur Polmark Indonesia yang didudukan mendukung atau menyerang kepada salah satu pasangan calon adalah hoaks, tidak benar dan fitnah.
Baca Juga: Terkuak, Bowo Sidik Butuh Sebulan Siapkan 400 Ribu Amplop Serangan Fajar
“Polmark Indonesia dalam Pemilu 2019 adalah hanya sebagai konsultan politik Partai Amanat Nasional (PAN) dalam Pemilu Legislatif 2019," tandasnya.
Lebih lanjut, Polmark Indonesia sebagai konsultan politik selalu terbuka terhadap klien-klien yang sedang bekerjasama baik dalam kontestasi Pilkada, Pileg maupun Pilpres, karena kami bertanggunggungjawab atas semua proses kerja.
Polmark Indonesia menyatakan sangat mendukung Pemilu 2019 sebagai kontestasi politik yang demokratis dan sehat. Kami menolak segala hoaks karena merusak proses demokrasi yang sedang berlangsung.
"Kami sedang mengumpulkan seluruh content hoaks yang mencatut nama PolMark Indonesia atau mencatut nama Eep Saefulloh Fatah sebagai CEO PolMark Indonesia dan mempertimbangkan untuk kami tindaklanjuti secara hukum ke pihak berwenang atas pencatutan tersebut," imbuhnya.
Berita Terkait
-
Terkuak, Bowo Sidik Butuh Sebulan Siapkan 400 Ribu Amplop Serangan Fajar
-
Terikat Aturan Khusus, Ratusan Warga Badui Golput Setiap Pemilu
-
Nelayan Muara Angle Berhenti Melaut saat Pencoblosan 17 April: Itu Wajib
-
Pakai Kaos Jokowi, Pemuda di Purworejo Dikeroyok Usai Kampanye Prabowo
-
Cegah Politik Uang, Bawaslu Patroli Pengawasan di Masa Tenang Pemilu
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor
-
Urai Penumpukan Roster CPMI Korea Selatan, Menteri Mukhtarudin Siapkan Langkah Strategis