Suara.com - Mantan diplomat Jepang Hideaki Kumazawa membuat gempar dunia setelah membunuh putranya sendiri, Eiichiro (44). Dikutip dari surat kabar Yomiuri, saat ini polisi sedang mencari tahu, apakah kejadian itu ada hubungannya dengan penusukan di Kawasaki pada akhir Mei lalu.
Kini mantan Duta Besar Jepang untuk Republik Ceko yang sebelumnya menjabat Wakil Menteri Pertanian itu tengah diperiksa kepolisian, seperti dikutip Suara.com dari SCMP.com, Kamis (6/6/2019).
Hideaki Kumazawa mengatakan kepada polisi bahwa ia dan istrinya mengalami penganiayaan fisik selama bertahun-tahun. Karena khawatir putranya akan menyerang anak-anak sekolah, Hideaki Kumazawa nekat membunuhnya.
Insiden itu terjadi tak lama setelah seorang pria menyerang 19 anak-anak dan orang tua yang sedang menunggu untuk naik bus ke sekolah di pinggiran Kawasaki, Tokyo. Pelaku penyerangan Kawasaki lalu dikabarkan bunuh diri dengan tusukan bertubi-tubi di tenggorokannya.
Menurut keterangan keluarga Kumazawa, setelah di-bully saat bersekolah di sebuah SMP swasta, Eiichiro keluar dari sana. Sejak saat itu ia pun menjadi kasar terhadap ibunya, kemudian ke ayahnya, hingga ke anggota keluarga lainnya.
Disebutkan, selama lima tahun setelah keluar dari SMP itu, Eiichiro telah berkali-kali mencoba meninju dan menendang orang tuanya. Ia bahkan pernah mendekatkan korek api yang menyala ke kulit ibunya.
Namun, pemuda itu akhirnya berhasil menyelesaikan pendidikan sekolah menengah hingga masuk ke perguruan tinggi.
Satu minggu sebelum tragedi penusukan di Kawasaki, Eiichiro menelepon orang tuanya dan mengatakan bahwa ia akan pulang dan tiba di rumah malam itu juga.
Keesokan harinya, Eiichiro menyerang ayahnya setelah berteriak, "Apa arti hidupku?" Hideaki Kumazawa dan istrinya pun lari ke lantai atas rumah untuk menghindari kejaran putra mereka.
Baca Juga: Industri Otomotif Jepang Siap Produksi Kendaraan Listrik di Indonesia!
Setelah itu, Eiichiro mengisi hari-hari berikutnya hanya dengan bermain online game di komputer. Setiap kali bertemu salah satu orang tuanya di rumah, ia akan bertindak kasar.
Para penyelidik mengatakan bahwa Hideaki Kumazawa makin putus asa hingga kerap berkata pada istrinya, "Lain kali kalau dia kasar lagi, satu-satunya cara yang harus dilakukan adalah membunuhnya."
Lalu pada Sabtu (1/6/2019), ketika sebuah sekolah di dekat rumah Kumazawa sedang merayakan hari olahraga tahunan, Eiichiro tiba-tiba berteriak, "Suara ini terlalu berisik. Aku akan membunuh mereka!"
Karena takut putranya akan mengamuk dan menyerang anak-anak sekolah, Hideaki Kumazawa pergi ke dapur untuk mengambil pisau lalu menikam putranya puluhan kali di leher, dada, dan perut. Dia kemudian menelepon polisi untuk memberi tahu kejadian tersebut.
Polisi memastikan, terdapat banyak memar di sekujur tubuh Hideaki Kumazawa yang disebabkan oleh putranya.
Menurut SCMP.com, ia diperkirakan akan dijatuhi hukuman atas pembunuhan putranya, meskipun pengadilan Jepang seringkali bersikap lunak jika seorang terdakwa memiliki alasan yang kuat untuk meminta belas kasihan.
Berita Terkait
-
Dibangunkan untuk Salat, Hilda Mengamuk dan Tusuk Sang Ayah sampai Tewas
-
Suami Terduga Pembunuh Istri di Kediri Ditemukan tewas di Kebun Tebu
-
Kasus Pembunuhan eks Pacar, Ashton Kutcher Diperiksa di Pengadilan
-
Suami Penggal Istri karena Curiga Selingkuh, Kepalanya Ditenteng ke Polisi
-
Bakar Hidup-hidup Gadis Bangladesh, 16 Orang Dituntut Hukuman Mati
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Rekam Jejak Sri Mulyani Keras Kritik BJ Habibie, Kinerjanya Jadi Menteri Tak Sesuai Omongan?
-
Pajak Kendaraan di RI Lebih Mahal dari Malaysia, DPRD DKI Janji Evaluasi Aturan Progresif di Jakarta
-
Jalan Berlubang di Flyover Pancoran Makan Korban: ASN Terjatuh, Gigi Patah-Dahi Sobek
-
DPR Ingatkan Program Revitalisasi Sekolah Jangan Hanya Buat Gedung Mewah: Guru Juga Harus Sejahtera
-
Gibran Tak Lulus SMA? Said Didu Bongkar UTS Insearch Cuma 'Bimbel', Surat Kemendikbud Disorot
-
Ditinggal Jaksa di Tengah Gugatan Rp125 Triliun, Gibran Hadapi Sendiri Kasus Ijazah SMA-nya?
-
Geger Dugaan Skandal Terlarang Irjen KM, Terkuak Panggilan 'Papapz-Mamamz' Kompol Anggraini
-
Jadi Buron Kasus Pencemaran Nama Baik JK, Kejagung Buru Silfester Matutina
-
Inikah Wajah Kompol Anggraini Diduga Jadi Orang Ketiga di Rumah Tangga Irjen Krishna Murti?
-
Bukan Septic Tank! Ternyata Ini Sumber Ledakan di Pamulang yang Rusak 20 Rumah