Suara.com - Ketua DPP PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno mengatakan ada empat kader partai tersebut yang layak menduduki kursi Ketua MPR RI, yaitu Ahmad Basarah, Yasonna Laoly, Trimedya Pandjaitan, dan Andreas Hugo Pariera.
Keempatnya menurut dia merupakan tokoh-tokoh partai yang berkecimpung dan memahami konstitusi serta sistem ketatanegaraan.
"Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah adalah doktor Pancasila, Pak Yasonna Laoly dulu pimpinan fraksi, Trimedya Pandjaitan dan Andreas Hugo Pariera adalah tokoh-tokoh berkecimpung memahami konstitusi dan sistem ketatanegaraan sekarang," kata Hendrawan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (22/7/2019).
Dia mengatakan keputusan akhir ada di Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk menentukan siapa kader partainya yang menjadi Ketua MPR RI.
Menurut dia, keinginan PDIP menjadi Ketua MPR RI karena memiliki agenda strategis yaitu melakukan amandemen terbatas UUD NRI 1945 dan harapan agar MPR RI menjadi lembaga tertinggi negara minus pemilihan presiden secara langsung.
"PDI Perjuangan memiliki agenda strategis 2019-2024, salah satunya amandemen terbatas agar memberi kewenangan MPR mengeluarkan ketetapan pokok-pokok haluan negara agar bangsa ini berjalan sesuai rel yang tepat," ujarnya.
Menurut Hendrawan, PDIP sebagai partai politik yang memiliki suara terbesar di parlemen, akan aktif menjalin komunikasi untuk posisi pimpinan MPR RI sehingga akan membangun inisiatif politik. (Antara)
Berita Terkait
-
PKB Tetap Perjuangkan Jatah Kursi Ketua MPR
-
Gerindra Siapkan Ahmad Muzani Jadi Calon Ketua MPR RI
-
Demokrat Mau Kursi Ketua MPR, PDIP: Figurnya Harus Seperti Taufik Kiemas
-
PDIP Sebut Jika Dua Paket Pimpinan MPR Akan Mudah Menebak Pemenang
-
Hendrawan Sebut PDI Perjuangan Banyak Kesamaan dengan Gerindra
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO