Suara.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan jika Imam Musthofa, pelaku pembacokan anggota polisi di Polsek Wonokromo sempat berencana beraksi saat perayaan hari kemerdekaan Indonesia di Gedung Negara Grahadi Surabaya. Hanya saja, Imam memilih menyerang anggota polisi di Polsek Wonokromo.
"Dia (IM) sudah melakukan pemetaan terhadap beberapa sasaran bukan hanya markas dan anggota kepolisian. Dia memprofil juga perayaan 17 Agustus di Gedung Negara Grahadi. Namun diurungkan niatnya karena penjagaan ketat," kata Dedi di Mabes Polri, Senin (19/9/2019).
Imam, kata Dedi, menggunakan sepeda motor dalam melakukan pemetaan untuk melakukan penyerangan. Sehari sebelum penyerangan di Polsek Wonokromo, Imam sempat ke pasar untuk membeli senjata tajam.
"Sebelum menyerang dia ke pasar beli pisau penghabisan, celurit, senjata mainan, ketapel dan kelereng. karena sudah nguasain wilayah dan kondisi Polsek Wonokromo," kata dia.
Dalam membaca situasi di Polsek Wonokromo, Imam terlebih dahulu berpura-pura membuat laporan kehilangan, namun tak membawa tanda pengenal. Esoknya ia kembali dan langsung melakukan penyerangan.
"Pertama dia melaporkan untuk profiling situasi. sengaja buat laporan kehilangan tapi dia udah mengkondisikan enggak bawa identitas sama sekali. kemudian sama petugas silakan kembali bawa identitas. Itu sehari sebelum melakukan penyerangan," kata Dedi.
"Karena dia merasa sudah siap, baru dia melakukan aksinya. dia kembali lagi. Ketika dia mengeluarkan identitasnya langsung menyerang ke petugas."
Diketahui, Imam Mustofa, pelaku pembacokan melakukan aksi penyerangan dengan cara berpura-pura membuat laporan di Mapolsek Wonokromo. Sesampainya pada pukul 17.00 WIB, Imam lalu mengeluarkan senjata tajam dan membacok dua anggota polisi yang sedang berjaga di Mapolsek Wonokromo.
Dari barang bawaan pelaku, polisi menemukan sebilah pisau penghabisan, satu celurit, satu ketapel dengan amunisi kelereng, satu senjata api gas gun hitam, satu kaos warna hijau dan juga satu lembar setengah kertas berlogo ISIS.
Baca Juga: Buntut Serangan Teroris Wonokromo, Kantor Polisi se-Jawa Timur Diperketat
Berita Terkait
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
Terkini
- 
            
              Jadi Penyebab Banjir di Jati Padang, Pramono Minta Tanggul Baswedan Segera Diperbaiki
- 
            
              Jakarta Siaga 25 Hari ke Depan! Waspada Cuaca Ekstrem dan Banjir Mengintai
- 
            
              Bobby Nasution Temui Guru Honorer Saling Lapor Polisi dengan Ortu Siswa, Dorong Penyelesaian Damai
- 
            
              Pemprov DKI Bakal Berikan Santunan Korban Pohon Tumbang, Ini Syaratnya
- 
            
              Isu Pork Savor yang Beredar di Media Sosial, Ajinomoto Indonesia Tegaskan Semua Produknya Halal
- 
            
              46 Anak SMP Nyaris Tawuran, Janjian via DM Berujung Diciduk Polisi
- 
            
              Roy Suryo Soroti Perayaan Sumpah Pemuda ala Gibran: Sungguh Membagongkan!
- 
            
              Pekan Terakhir BBW Jakarta 2025: Pesta Buku, Keceriaan Keluarga, dan Bawa Pulang Mobil Listrik
- 
            
              Pramono Buka Luas Ruang Inovasi, Pengamat: Patut Diapresiasi
- 
            
              Apa Hebatnya Soeharto? Ini Balasan Politisi PSI ke PDIP