Suara.com - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri merasa bersyukur pemilihan Ketua MPR periode 2019-2024 dilakukan dengan cara musyawarah mufakat. Ia mengklaim mendorong kader PDIP untuk tidak menggunakan cara voting dalam menentukan ketua.
Hal itu disampaikan Megawati saat menerima pimpinan MPR di kediamannya jalan Teuku Umar, Menteng Jakarta Pusat, Kamis (10/10/2019).
"Ketika mau pemilihan pimpinan MPR, saya selalu menekankan kepada fraksi PDI-P untuk coba tolong didorong kalau namanya mau memilih pemimpin di MPR itu harusnya kolektif kolegial," ujar Megawati usai pertemuan.
Menurutnya, cara pemilihan dengan musyawarah merupakan cara yang sesuai dengan sistem pemerintahan di Indonesia. Ia tidak ingin pemilihan pimpinan MPR dilakukan dengam cara voting.
"Karena namanya Majelis Permusyawaratan Rakyat jadi kalau pakai voting-voting saya bilang itu bukan jalannya Indonesia," jelasnya.
Menurutnya pemilihan secara musyawarah telah mendapatkan dampak positif. Salah satunya adalah hubungannya dengan pimpinan MPR yang masih terjalin hingga kini.
"Buktinya hari ini kami berkumpul dan dapat terus membicarakan hal-hal yang akan disampaikan nanti di persidangan MPR yang akan datang," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
-
Terjerat PKPU dan Terancam Bangkrut, Indofarma PHK Hampir Seluruh Karyawan, Sisa 3 Orang Saja!
Terkini
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan PT Sanitarindo, KPK Lanjutkan Proses Sidang Korupsi JTTS
-
Dimotori Armand Maulana dan Ariel Noah, VISI Audiensi dengan Fraksi PDIP Soal Royalti Musik
-
Kondisi FN Membaik Pasca Operasi, Polisi Siap Korek Motif Ledakan Bom di SMA 72 Jakarta Besok
-
Wakil Ketua Komisi X DPR: Kemensos dan Kemendikbud Harus Jelaskan Soeharto Jadi Pahlawan
-
Tuan Rondahaim Saragih Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional, Bobby Nasution: Napoleon der Bataks
-
Polisi Sita Buku dan Dokumen dari Rumah Terduga Pelaku Peledakan SMA 72 Jakarta, Apa Relevansinya?
-
Dilimpahkan ke Kejari, Nadiem Makarim Ucapkan Salam Hormat kepada Guru di Hari Pahlawan
-
Soeharto Dapat Gelar Pahlawan, Ketua MPR Ingatkan Pencabutan TAP MPR Anti-KKN
-
Fokus Baru KPK di Proyek Whoosh: Bukan Pembangunan, Tapi Jual Beli Lahan yang Bermasalah!
-
Misteri Pelaku Bom SMAN 72: Kenapa Dipindah ke RS Polri dan Identitasnya Dirahasiakan?