Suara.com - Seorang pria di China yang baru saja pulang dari Wuhan tidak diperbolehkan keluar rumah. Bahkan keluarganya sampai mengunci pria itu dengan barikade dari papan kayu.
Kejadian ini diduga dipicu oleh kasus virus corona Wuhan (2019-nCoV) yang telah menjangkit ribuan orang di China.
Dilaporkan China Press, Rabu (29/1/2020), seorang pria yang bekerja di Wuhan kembali ke kota asalnya tetapi dihadapkan dengan kengerian bahwa keluarganya sendiri tidak ingin dekat dengannya.
Keluarga pria itu membuat membarikade pintu dengan papan kayu yang dipakukan di pintu masuk rumah.
Dalam video yang beredar luas di internet, terdengar suara pria yang memohon untuk membiarkannya keluar. Tetapi mereka tetap memaku papan di pintu rumahnya.
Video ini beredar luas di Twitter dan YouTube. Seperti video yang diunggah akun Twitter @charles984681, Senin (27/1/2020).
Rekaman lain memperlihatkan seorang wanita berusaha menghentikan seorang pria keluar dari jendela. Perempuan yang tampak panik itu menahan dengan kursi kayu.
Cuplikan berikutnya menunjukkan beberapa pria membarikade pintu dengan batang logam. Mereka juga menempelkan sehelai kertas merah di pintu masuk rumah tersebut.
Tertera tulisan, “Keluarga ini baru saja kembali dari Wuhan. Tolong tetap di rumah."
Baca Juga: Pelajar Bunuh Begal Jalani Hukuman Mondok, Begini Kondisi ZA di Pesantren
Warganet tidak setuju dengan tindakan itu. Menurut China Press, beberapa warganet mengatakan bahwa keluarga itu tidak melakukan kesalahan atas infeksi virus corona Wuhan.
"Wuhan adalah sumber virus, tetapi bukankah orang-orang Wuhan masih manusia?" komentar seorang warganet.
"Wabah epidemi Wuhan bukanlah kesalahan orang-orang Wuhan. Kita harus menempatkan diri kita pada posisi mereka," tulis warganet yang lain.
China Press tidak menjelaskan lokasi dan waktu kejadian dalam video yang viral tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO