Suara.com - Sabtu lalu (29/2/2020), sebuah akun yang mengatasnamakan Mendikbud Nadiem Makariem mengunggah gambar yang berisi kampanye gerakan "Namaste Over Handshake".
Selang beberapa jam, unggahan tersebut menghilang seiring dengan dihapusnya akun tersebut.
Sebelum dihapus, akun @_NadiemMakarim mengunggah sebuah poster terkait pencegahan virus corona.
Postingan tersebut berisi tentang instruksi untuk memberi salam namaste sebagai pengganti berjabat tangan.
Unggahan ini diduga berkaitan dengan mewabahnya virus corona yang mudah menular melalui kontak fisik seperti berjabat tangan.
Namun selang beberapa jam, unggahanyang terlanjur menuai komentar dari para warganet tersebut dihapus.
Benarkah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Nadiem Makarim, menginstruksikan anjuran "Namaste Over Handshake"?
Penjelasan
Akun yang mengatasnamakan Nadiem Makarim tersebut tidak memiliki centang biru sebagai bukti akun tersebut telah tervalidasi oleh Twitter.
Baca Juga: FIX! Ahok Jadi Kandidat 'Gubernur' Ibu Kota Negara Baru
Akun pejabat publik akan menerima validasi dari Twitter sebagai bukti bahwa akun benar-benar dikelola dengan identitas yang jelas dan bisa dipertanggungjawabkan. Terlebih, kini akun tersebut telah hilang.
Pada Senin (2/3/2020), Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui akun Twitter resminya mengumumkan bahwa sang Menteri tidak memiliki akun sosial media.
Ini berarti bahwa postingan mengenai kampanye "Namaste Over Handshake" tersebut bukanlah pernyataan langsung dari Mendikbud Nadiem Makarim.
Hingga saat ini, belum ada satu pun institusi pemerintahan yang menganjurkan untuk mengganti berjabat tangan dengan namaste .
Untuk mencegah penyebaran virus corona, pemerintah masih terus mengabarkan melalui laman Kementerian Kesehatan baik melalui Instagram, Twitter, atau situs web https://infeksiemerging.kemkes.go.id/ yang dikelola secara institusional.
Kabar ini termasuk dalam kategori imposter content. Mengutip dari mafindo.or.id, imposter content merupakan informasi yang mencatutkan nama tokoh publik dengan tidak bertanggung jawab.
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis