Suara.com - Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengumumkan tiga pasien virus corona Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta Timur, dinyatakan negatif.
Yurianto menuturkan, ketiga pasien tersebut yakni pasien 06 laki-laki berusia 39 tahun, pasien 14 laki-laki berusia 50 tahun dan pasien 19 laki-laki berusia 49 tahun.
"Tiga pasien dua kali pemeriksaan negatif. Ketiga pasien dinyatakan sembuh dan boleh dipulangkan," ujar Yurianto di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (12/3/2020).
Ketiga pasien tersebut dinyatakan negatif dari hasil dua kali pemeriksaan.
Meski sudah dinyatakan sembuh, Yurianto menuturkan ketiga pasien tersebut tetap harus menjalani self monitoring, di antaranya harus menggunakan masker, menghidari kontak keluar rumah tanpa masker dan tidak menggunakan alat makan dan minum bersamaan.
"Self monitoring dilakukan selama seminggu, masih menghindari kontak dekat keluarganya tanpa masker. Tidak menggunakan alat minum dan alat makan bersamaan dengan yang lain," ucap dia.
Tak hanya itu, Yurianto juga meminta ketiga pasien yang sudah sembuh masih harus melakukan istirahat, tidak melakukan aktivitas di luar rumah, dan mencukupi asupan gizinya dengan baik.
"Mereka bertiga nanti akan mendapatkan surat rujuk balik, surat keterangan dari rumah sakit yang ditujukan kepada puskesmas dari tempat tinggal dia. Di dalam surat rujuk akan dituliskan tentang dimohon puskesmas untuk melakukan monitoring. Ini kita serahkan ke puskesmas masing-masing," katanya.
Baca Juga: Virus Corona: Semua Masjid di Singapura Ditutup, Salat Jumat Dibatalkan
Berita Terkait
-
Cegah Corona Sebelum Idulfitri, Yurianto: Masa Iya Kita Salaman Pakai Kaki
-
Wabah Corona Dibahas di Mata Najwa, Publik: Jubir Aja yang Ngomong Please
-
Ditanya Strategi Indonesia Beda dengan Singapura, Ini Jawaban Jubir Corona
-
Keadaan 7 Pasien Positif Corona Baru di Indonesia
-
Alasan WNA Pasien Covid-19 yang Meninggal Tak Diungkap Identitasnya
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu