Suara.com - Spanyol memutuskan akan mengunci diri atau lockdown negara akibat wabah virus corona baru atau Covid-19 di negara itu terkonfirmasi telah melewati 6.000 kasus. Hal itu dinyatakan pada Sabtu (14/3/2020) waktu setempat.
"Langkah-langkah yang kami ambil sangat drastis ... tetapi kami perlu mengurangi, mempertahankan, dan menghentikan penyebaran virus," kata Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez sebagaimana dilansir kantor berita Anadolu, Minggu (15/3/2020).
Sanchez mengumumkan dengan segera, orang tidak akan diizinkan meninggalkan rumah mereka kecuali mereka bepergian ke tempat kerja, pusat kesehatan, memperoleh barang-barang penting seperti makanan atau obat-obatan atau untuk alasan lain yang dapat dibenarkan.
Semua toko, tidak termasuk supermarket, penata rambut, toko tembakau, binatu dan apotek, akan ditutup, seperti halnya semua museum, festival, dan restoran.
Pasukan negara akan berpatroli di jalan-jalan untuk memastikan aturan baru diikuti, katanya.
Jalan raya juga akan diblokir bila perlu dan rumah sakit akan diperkuat ketika negara ini bersiap untuk menangani peningkatan jumlah kasus.
Madrid menderita wabah terbesar di negara ini. Dalam 24 jam terakhir, jumlah korban tewas di kota meningkat dua kali lipat menjadi 133. Secara nasional, ada lebih dari 189 kematian.
Pemerintah mengumumkan keadaan darurat pada hari Jumat pekan ini.
"Setiap orang harus meninggalkan perbedaan mereka. Di sini tidak ada ideologi, yang penting adalah mengalahkan virus dan menjamin kesehatan masyarakat," kata Sanchez.
Baca Juga: Update Corona Covid-19 Jakarta: 174 ODP, 152 PDP
Pemerintahan saat ini adalah pemerintah koalisi pertama Spanyol dan para pemimpin daerah dari tempat-tempat seperti Catalonia menyatakan penolakan mereka untuk mengizinkan kontrol terpusat.
Meski begitu, Sanchez mengumumkan bahwa pemerintah daerah akan berada di bawah perintah pemerintah pusat Spanyol dalam hal kesehatan, keamanan dan layanan lainnya.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, Eropa adalah pusat virus baru.
Italia membutuhkan satu minggu untuk beralih dari 1.000 menjadi 5.000 kasus yang dikonfirmasi. Di Spanyol, hanya butuh empat hari.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Cegah Penyalahgunaan, MKD Pangkas Titik Anggaran Reses Anggota DPR Menjadi 22
-
Sanjungan PSI Usai Prabowo Putuskan Siap Bayar Utang Whoosh: Cerminan Sikap Negarawan Jernih
-
Rumah Dijarah, MKD Pertimbangkan Keringanan Hukuman untuk Sahroni, Eko Patrio, dan Uya Kuya
-
Tertangkap! 14 ABG Pelaku Tawuran di Pesanggrahan Jaksel Bawa Sajam hingga Air Cabai
-
Bukan Penipuan! Ternyata Ini Motif Pria Tabrakan Diri ke Mobil di Tanah Abang
-
Resmi! Gubernur Riau Jadi Tersangka, Langsung Ditahan 20 Hari!
-
PSI Minta Satpol PP Tegas Tertibkan Parkir Liar di Trotoar: Sudah Ganggu Pejalan Kaki!
-
Drama di MKD DPR Berakhir: Uya Kuya Lolos dari Sanksi Kode Etik
-
Drama Penangkapan Gubernur Riau: Kabur Saat OTT, Berakhir Diciduk KPK di Kafe
-
Usman Hamid Sebut Soeharto Meninggal Berstatus Terdakwa: Sulit Dianggap Pahlawan