Suara.com - Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean membagikan foto lawas yang menampilkan sosok Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) lewat akun Twitter pribadinya.
Foto tersebut merupakan dokumentasi lama bernuansa hitam putih yang berhasil diarsipkan. Dalam foto itu, terlihat sosok LBP berdiri di depan umum dengan memegang naskah.
Sementara dari keteragan foto disebutkan, saat itu LBP menjadi anggota Kesatuan Aksi Pelajar (KAPI) Bandung.
Ia tengah menyampaikan dukungan terhadap perjuangan Tri Tuntutan Rakyat (Tritura) ketika masa pemerintahan Orde Lama.
"KAPI Bandung menyatakan dukungan terhadap perjuangan Tritura. Pernyataan itu dibacakan oleh seorang presidium yaitu Luhut B. Panjaitan," demikian bunyi keterangan tersebut seperti dikutip Suara.com, Kamis (9/4/2020).
Foto itu kemudian dikomentari oleh Ferdinand Hutahaean. Ferdinand lewat cuitannya menyebutkan bahwa LBP kekinian menjadi sosok tangguh berkat sejarah panjang kehidupan yang dijalani.
"Luhut B Panjaitan saat membacakan sikap pernyataan dukungan KAPI Bandung terhadap Tritura. Sejarah panjang sebuah kehidupan menempa dan membentuk beliau menjadi kuat, menguasai kondisi dan telah berperang untuk bangsanya," kata Ferdinand.
Ia bahkan juga mengatakan,"Luhut bukan kaleng-kaleng bos.!! (emoji tertawa)".
Cuitan Ferdinand tersebut seketika memancing atensi warganet. Tak sedikit dari mereka yang justru memberikan sindiran kepada Ferdinand.
Baca Juga: Polisi Wajib Pakai APD Selama Wabah Virus Corona
"Itu bacanya di zaman otoriter. Nyawa taruhannya. Coba belajar sejarah negara, biar paham dan nyambung kalau komen terkait sejarah," kata @amirsy*****.
Sedangkan warganet lainnya memberikan pujian kepada sosok LBP.
"Luhut Panjaitan pejuang besar, pasukan penyusup di Timtim bahkan sebelum melakukan invasi, pembebasan sandera pembajakan pesawat, dll," kata @wrahardian.
Tak Ada Ampun, Luhut Mulai Urus Proses Hukum Said Didu
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan tidak goyah untuk tetap membawa mantan Sekretaris BUMN Muhammad Said Didu ke ranah hukum. Kabarnya, Luhut sudah mulai mempersiapkan proses hukum tersebut.
Awalnya, Said Didu membuat sebuah video yang tersebar di YouTube dengan judul "MSD: Luhut hanya pikirkan uang, uang, dan uang."
Berita Terkait
-
Tak Ada Ampun, Luhut Mulai Urus Proses Hukum Said Didu
-
Said Didu Balas Surat LBP, Akun IG Ferdinand: Isinya Ngeles ala Bajaj
-
Balas Surat Luhut, Said Didu Menyampaikan 4 Poin Klarifikasi
-
Anya Geraldine Tampil Seperti Telanjang, Baim Wong Iba
-
Kondisi Terkini Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi Usai Terpapar Corona
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Dukung Revisi UU Hak Cipta untuk Lindungi Karya Jurnalistik, AMSI Serahkan Simbol Dukungan Ini
-
Prabowo Setujui Ditjen Pesantren, PDIP Siap 'Perkuat Narasi Patriotisme'
-
Polemik Utang Hingga Dugaan Markup Whoosh, PDIP Tugaskan Fraksi Lakukan Kajian
-
'Skema Mafia' Terbongkar: Rp 40 Miliar Digelontorkan untuk 'Beli' Vonis Lepas Korupsi CPO
-
Akui Sulit Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama, Bareskrim: Dikejar Lari-lari!
-
Bukan Cuma Iklan: 5 Bos Media Bongkar 'Revenue Stream' Ajaib di Era AI
-
Pakar Pidana Tegaskan Polemik Patok Kayu PT WKM Harusnya Tak Jadi Perkara Pidana
-
Kejagung Dalami Jejak Korupsi Chromebook Sampai ke 'Ring 1' Nadiem Makarim
-
Terungkap! Alasan Sebenarnya APBD DKI Jakarta Numpuk Rp14,6 Triliun! Bukan Deposito, Tapi...?
-
Kejati Jakarta Bongkar Skandal LPEI: Negara 'Dibobol' Hampir Rp 1 Triliun