Suara.com - Lanjut usia atau lansia termasuk kategori rentan menghadapi Coronavirus Disease atau Covid-19. Adapun batasannya adalah sekitar 60 tahun ke atas, dan mereka rawan terkena komplikasi yang diakibatkan virus penyerang saluran pernapasan itu.
Dikutip kantor berita Antara dari Reuters, Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador menyebutkan bahwa kelompok usia ini perlu mendapat perhatian lebih dalam upaya melindungi kesehatan mereka.
Pada Jumat (17/4/2020), Presiden Meksiko menggelar konferensi pers yang isinya meminta pekerja medis atau tenaga kesehatan (nakes) berusia 60 hingga 65 tahun kembali bertugas di pos semula mereka. Yaitu merawat pasien bukan pengidap Coronavirus Disease atau Covid-19. Tujuannya adalah membantu departemen kesehatan negara itu dalam menangani perkiraan lonjakan kasus Covid-19.
Saat ini, tercatat sekitar 20 ribu perawat dan dokter di Meksiko berada dalam kondisi sehat, dan memenuhi kriteria untuk terjun langsung menangani Covid-19, demikian dikemukakan Presiden Andres Manuel Lopez Obrador saat konferensi pers.
Mereka yang berusia lebih muda akan bertugas mulai 23 April - 23 Mei 2020, dan bisa disiagakan untuk menghadapi kasus Covid-19. Di mana diperkirakan pasien Coronavirus Disease mencapai puncaknya pada 10 Mei 2020 di Ibu Kota Mexico City yang berpenduduk padat serta kawasan penyangganya.
"Kami memperhitungkan bahwa jumlah pasien rawat inap akan meningkat, begitu pula yang ditempatkan di unit perawatan intensif," jelas sang presiden Meksiko, seraya menambahkan bahwa kehadiran 20 ribu nakes akan mampu mengatasi jumlah penderita Covid-19 yang lebih tinggi.
Sejauh ini Meksiko telah mencatat 6.297 kasus Coronavirus Disease, dengan mortalitas mencapai 485 kematian. Otoritas terus mengimbau masyarakat agar tetap tinggal di rumah guna mencegah lonjakan kasus infeksi, yang bisa membuat departemen kesehatan kewalahan. Persiapan ini dalam kurva eksponensial dengan parameter jumlah pasien terinfeksi Covid-19 versus hari penyebaran disebut sebagai langkah "flattening the curve".
Catatan dari Redaksi: Jika merasakan gejala batuk, sakit tenggorokan dan demam, informasi seputar Coronavirus Disease (Covid-19) bisa diperoleh di Hotline Kemenkes 021-5210411 atau kontak ke nomor 081-2121-23119. Terapkan imbauan tetap tinggal di rumah, dan jaga jarak atau physical distancing, minimal dua meter persegi. Selalu gunakan masker setiap keluar rumah.
Baca Juga: Cepat Sampaikan Keluhan Warga ke 4 Gubernur, Susi Dijuluki DPR Sesungguhnya
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
Terkini
-
Kapan Sahroni hingga Uya Kuya Disidang? Dasco: Rabu 29 Oktober
-
Kasir Alfamart Diperkosa Atasan hingga Tewas, Liciknya Heryanto Demi Hilangkan Jejak Pembunuhan Dini
-
Pramono Sediakan APAR, Kebakaran di Jakarta Bakal Lebih Sigap Ditangani
-
Buang Mayat Pegawai Alfamart usai Diperkosa, Dina Oktaviani Dibunuh karena Otak Kotor Atasannya!
-
Advokat Junaedi Saibih Hingga Eks Direktur JakTv Didakwa Rintangi 3 Kasus Korupsi Besar
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 23 Oktober 2025: Waspada Transisi Musim dan Hujan Lebat
-
Presiden Ramaphosa Apresiasi Dukungan Indonesia untuk Afrika Selatan: Sekutu Setia!
-
Hasto Ungkap Hadiah Spesial Megawati Saat Prabowo Ulang Tahun
-
Suami Bakar Istri di Jakarta Timur, Dipicu Cemburu Lihat Pasangan Dibonceng Lelaki Lain
-
Amnesty International Indonesia Tolak Nama Soeharto dalam Daftar Penerima Gelar Pahlawan Nasional