Suara.com - Seorang perempuan Ekuador yang tinggal di Kota Guayaquil yang dilanda virus corona, kaget begitu mengetahui bahwa saudara perempuannya masih hidup, berminggu-minggu setelah dia mengkremasi jasad yang salah diidentifikasi otoritas kesehatan sebagai kematian saudarinya.
Alba Maruri (74) berada di unit perawatan intensif pada 27 Maret karena demam tinggi dan kesulitan bernapas. Seorang petugas kesehatan memberitahu keluarganya bahwa dia telah meninggal dunia, kata saudara perempuan Maruri, Aura, melalui telepon sebagaimana diwartakan Reuters yang dilansir Antara, Minggu (26/4/2020).
Seminggu kemudian, otoritas kesehatan menyerahkan jasad yang diketahui sebagai Maruri ke pihak keluarga. Namun, pada Jumat (24/4), petugas kesehatan kembali ke rumah keluarga Maruri di Guayaquil, pusat wabah COVID-19 di Ekuador.
"Sebuah ambulans datang dengan seorang dokter, psikiater, dan pekerja sosial. Mereka meminta maaf dan berkata kepada kami 'saudarimu masih hidup'," kata Aura Maruri.
"Kami sangat terkejut. Ini adalah keajaiban Tuhan."
Maruri diduga mengidap COVID-19, penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus corona baru, tetapi tidak pernah didiagnosis mengidapnya karena ia tidak dites.
Keluarganya tidak dapat mengunjunginya sampai Sabtu (25/4) karena pemberlakuan jam malam untuk mencegah penyebaran penyakit yang berkelanjutan.
Aura Maruri mengatakan dia tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan peti logam berisi abu jenazah yang salah diberikan kepada keluarganya.
"Saya tidak bisa tidur karena khawatir mereka akan membawanya (abu) ke kontainer-kontainer itu untuk orang mati," kata Maruri, merujuk pada kontainer berpendingin yang dibuat sebagai kamar mayat ketika pandemi menyebar melalui Guayaquil.
Baca Juga: Corona di Ekuador: Banyak Mayat Tergeletak di Pinggir Jalan
"Ada kegagalan di rumah sakit," ujar dia.
Insiden ini menegaskan kesulitan yang dihadapi Ekuador, di mana pandemi virus corona telah membuat kewalahan sistem kesehatan dan menyebabkan pekerja sanitasi berjuang untuk mengumpulkan dan mengidentifikasi jumlah mayat yang terus bertambah.
Reuters tidak dapat segera mendapatkan komentar dari Alba Maruri atau dari Rumah Sakit Abel Gilbert Ponton, di mana dia masih dirawat tetapi tidak lagi dalam perawatan intensif.
Menteri Kesehatan Juan Carlos Zevallos mengatakan kepada wartawan bahwa kasus itu sedang diselidiki, dan menambahkan bahwa otoritas kesehatan menjamin identifikasi mayat dan bahwa rumah sakit melacak orang yang meninggal.
Ekuador telah mencatat hampir 23.000 kasus virus corona, 576 kematian, dan 1.060 orang lainnya yang diduga telah meninggal karenanya.
Tetapi pemerintah mengakui bahwa jumlah total kematian selama pandemi jauh lebih tinggi dari biasanya, dan banyak yang telah meninggal sebelum diuji.
Berita Terkait
-
WHO: Belum Ada Bukti Pasien Covid-19 yang Sembuh Kebal Terhadap Virus
-
Tekan Pengeluaran, Ridwan Kamil Borong Ventilator Buatan Anak Bangsa
-
Curhat Tenaga Medis RS Wisma Atlet: Dapat Stigma Negatif dan Rindu Keluarga
-
WHO: Tak Ada Bukti Pasien Sembuh Jadi Kebal Virus Corona
-
Sembuh dari Corona, PM Inggris Boris Johnson Kembali Kerja Senin Besok
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
-
H-6 Kick Off: Ini Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
Terkini
-
Siswi MTs Sukabumi Akhiri Hidup, Isi Surat Ungkap Keinginan Pindah Sekolah karena Perilaku Teman
-
Dugaan Korupsi Whoosh Diusut KPK, PDIP: Bu Mega Sudah Ingatkan Sejak 2015
-
Yudo Sadewa Anak Menkeu Purbaya Kembali, Bawa Ramalan 'Ngeri': Dunia Dihantam Krisis Besar 2027-2032
-
Kenapa Keputusan Trump Buka Suaka Margasatwa Arktik untuk Pengeboran Minyak Tuai Kontroversi?
-
Parade 11 Purnawirawan Jenderal di Kantor Mahfud MD, Sinyal Darurat Selamatkan Polri?
-
Viral Kepergok Party, Beasiswa KIP-K Mahasiswi UNS Resmi Dicabut
-
Pemprov DKI Sulit Penuhi Subsidi Transjakarta Setelah DBH Dipangkas Pusat, Kini Tarifnya Bakal Naik
-
Jalan Cakung-Cilincing Luber Minyak Goreng usai Truk Terguling, 20 Pemotor jadi Korban
-
Biar Warga Naik Angkutan Umum, Pramono Minta Kepala Daerah Penyangga Siapkan Park and Ride
-
Mahasiswa UNP Antusias Gali Potensi Mengikuti Digistar Telkom