Suara.com - Ratusan tenaga medis yang menangani pandemi Covid-19 di India dinyatakan positif terpapar virus corona. Jumlah tersebut seiring dengan penyebaran virus corona di India yang masih terus meningkat.
Menyadur India Times pada Jumat (5/6/2020), ratusan tenaga medis telah dinyatakan positif Covid-19 di All India Institute of Medical Science (AIIMS) di New Delhi. Menurut laporan media lokal, total 479 tenaga medis dinyatakan positif terpapar virus Covid-19 di AIIMS. Ratusan tenaga medis yang terpapar adalah staf pengajar, staf perawat, petugas sanitasi, dan staf keamanan.
Namun menurut AIIMS hanya 329 tenaga medis yang dinyatakan positif Covid-19, termasuk 47 perawat, 86 petugas rumah sakit, 62 staf sanitasi, dan 77 personel keamanan. Pihak institut juga menegaskan bahwa tidak ada dari mereka yang dinyatakan positif corona yang melakukan kontak langsung dengan pasien di sana.
Melihat jumlah petugas kesehatan yang dinyatakan positif meningkat, Serikat Perawat di AIIMS melakukan protes kepada Direktur pada hari Rabu(3/5/2020). Mereka mengancam akan melakukan pemogokan kerja tanpa batas waktu jika alat pelindung diri (APD) yang baik tidak dipenuhi.
"Kami sudah menyampaikan kesengsaraan prajurit COVID kami sejak awal melalui banyak surat dan perwakilan reguler dalam pertemuan satuan tugas. Kami telah dipaksa untuk mengambil langkah-langkah berat termasuk cuti 'Casual' massal pada 10 Juni," kata Fameer CK, sekretaris jenderal serikat perawat.
"Kami telah memutuskan untuk melakukan pemogokan tak terbatas sejak 15 Juni," tegasnya.
Para tenaga medis di tempat tersebut juga mengeluhkan akan jam kerja yang sangat panjang dan melelahkan dan menuntut fasilitas yang lebih baik.
"Kami tidak ingin mogok di masa-masa sulit COVID ini, tetapi tampaknya pemerintah tidak mendengarkan kami," kata Harish Kajla, Presiden Serikat Perawat AIIMS.
"Perawat sangat dibebani oleh jam kerja yang panjang (melebihi 7 hingga 8 jam) saat mengenakan kit APD di departemen virus corona, terutama perawat wanita. Kami menuntut fasilitas yang lebih baik untuk perawat kami yang merupakan tulang punggung," ujar Harish Kajla.
Baca Juga: India Pakai Obat Herbal untuk Atasi Virus Corona Covid-19, Ini Kata Ahli!
Harish Kajla juga menjelaskan bahwa mereka memberikan tututan penyeragaman jam tugas selama 4 jam dan APD legkap. Ia juga menuntut untuk meningkatkan keselamatan perawat wanita, kebijakan rotasi seragam antara area COVID dan Non-COVID.
"Kami juga menuntut layanan antar-jemput untuk pekerja shift malam dan penyediaan fasilitas ambulans untuk staf positif Covid-19," tegas Kajla.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Jembatan Krueng Tingkeum Dibuka, Akses Warga dan Rantai Logistik Bireuen Kembali Terhubung
-
Kerja 24 Jam, Kementerian PU Percepat Pemulihan Jalan Terdampak Bencana di Aceh Tamiang
-
KPK SP3 Perkara Eks Bupati Konawe Utara, ICW Tagih Penjelasan Kasus Korupsi Tambang
-
Jutaan Wisatawan Serbu Yogyakarta, Kedatangan Lebih Tinggi dari Keberangkatan
-
Megawati Teken SK Baru! Dolfie Jadi Ketua DPD PDIP di Jateng
-
Ruang Genset Kantor Wali Kota Jaksel Terbakar, 28 Personel Gulkarmat Diterjunkan
-
Terima Laporan Danantara, Prabowo Percepat Kampung Haji dan Hunian Warga Terdampak Bencana
-
800 Polantas Bakal Dikerahkan Blokade Sudirman-Thamrin di Malam Tahun Baru 2026
-
Kapuspen TNI: Pembubaran Massa di Aceh Persuasif dan Sesuai Hukum
-
Jangan Terjebak, Ini Skema Rekayasa Lalin Total di Sudirman-Thamrin Saat Malam Tahun Baru 2026