Suara.com - Kasus positif infeksi virus corona atau Covid-19 masih terus meningkat hingga hari ini.
Para ilmuwan dan pakar medis global memeras otak mereka untuk mengatur susunan genetik virus dan mengembangkan vaksin untuk hal yang sama.
Dalam penelitian terbaru, para ilmuwan di Pusat Biologi Seluler dan Molekuler (Hyderabad) telah mengidentifikasi sifat unik dalam virus SARS-CoV-2 yang ada di India.
Sangat menarik untuk dicatat bahwa sifat ini berbeda dari yang lazim di berbagai belahan dunia.
Menurut para ilmuwan, kelompok populasi virus yang berbeda ini ditemukan pada 41 persen dari analisis genom virus SARS-CoV2 dalam sampel India.
Mereka menamai sifat khusus ini sebagai "Clade I / A3i". Penting untuk dicatat bahwa secara global hanya 3,5 persen dari genom yang dikirim ke domain publik memiliki sifat unik ini.
Para ilmuwan berspekulasi bahwa kluster ini mungkin berasal dari wabah pada bulan Februari 2020 dan kemudian menyebar ke seluruh India.
“Cluster ini tampaknya berasal dari wabah pada Februari 2020, dan menyebar ke seluruh India. Ini terdiri dari 41 persen dari semua genom SARS-CoV-2 dari sampel India, dan 3,5 persen genom global dikirim ke domain publik, "kata tweet itu.
Laporan yang diterbitkan dalam jurnal BioRxiv yang masih dalam peer review, lebih lanjut menyatakan bahwa penilaian epidemiologis menunjukkan bahwa nenek moyang yang sama muncul pada bulan Februari 2020.
Baca Juga: Minta Masyarakat Tak Keluyuran di Masa PSBB Transisi, Ini 4 Pesan Anies
Hal itu mungkin mengakibatkan wabah tersebut diikuti oleh penyebaran di seluruh negeri, sebagaimana dibuktikan oleh rendahnya perbedaan genom dari seluruh negeri.
Dalam sebuah wawancara dengan outlet media terkemuka, salah satu penulis penelitian menjelaskan bahwa meskipun terlalu dini untuk menguraikan apa yang dapat menyebabkan empat perbedaan dalam urutan clade A3i, itu berpotensi berpotensi membuat virus semakin lemah.
Dalam wawancara yang sama dengan outlet media, penulis lebih jauh menguraikan bahwa clade A3i juga terlihat bermutasi secara lambat daripada clade A2a yang "mungkin tidak menguntungkan untuk virus".
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
5 Pilihan Obat Batu Ginjal Berbahan Herbal, Aman untuk Kesehatan Ginjal dan Ampuh
-
Catat Prestasi, Tiga Tahun Beruntun REJURAN Indonesia Jadi Top Global Distributor
-
Mengenal UKA, Solusi Canggih Atasi Nyeri Lutut dengan Luka Minimal
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi