Suara.com - Mahasiswa Universitas Lampung yang juga Pemimpin Umum pers mahasiswa Teknokra, Chairul Rahman Arif, mengungkapkan rangkaian teror hingga doxing yang dialaminya. Perlakuan tidak menyenangkan itu dampak dari penyelenggaraan diskusi Deskriminasi Rasial teehadap Papua Lives Matter.
Chairul hanya salah satu dari sejumlah orang yang mengalami teror dari pihak tidak dikenal. Ia mengatakan, teror sudah berlangsung pada saat acara hingga pasca diskusi. Adapun bentuk teror yang dialami melalui pesan singkat dan telepon daru nomor tidak dikenal.
Akibat dari teror yang terus menghantui Chairul, dia bahkan sampai berganti nomor.
"Kan kemarin ada yang mengancam saya via WA (WhatsApp), terus karena saya ganti WA jadi itu si kurang tahu si kalau via WA. Cuma pasca berjalan dan pasca acara, saya ditelepon berkali-kali dari nomor yang tidak dikenal dari beberapa yang berbeda," ujar Chairul kepada Suara.com, Jumat (12/6/2020).
Namun sebelum mengganti nomor WhatsApp, Chairul mengatakan ia sempat diteror melalui nomor yang mengirimkan tangkapan layar berupa data identitas pribadi miliknya dan alamat tenpat tinggal orang tua.
Teror berupa doxing tersebut tidak hanya dikirimkan melalui satu nomor, melainkan beberapa nomor berbeda.
Pesan bernada ancaman juga didapatkan Chairul. Tidak cuma itu, peneror sampai membawa-bawa nama kedua orangtua Chairul dalam melancarkan ancamannya tersebut.
"Lalu mereka mengirim pesan bernada ancaman. Enggak usah buat diskusi yang membuat provokasi. 'Hati-hati bro di jalan', ada juga yang bilang, kuliah saja yang benar ngapain buat diskusi kayak gitu, ingat bapak sama ibu di rumah. Tapi mereka menyebutkan nama bapak dan ibu saya," tutur Chairul.
Meski begitu, Chairul mengaku serangan berupa ancaman dan teror tidak sampai berupa fisik.
Baca Juga: Kronologi Teror Doxing dan Order Fiktif ke Pers Mahasiswa Teknokra Unila
"Enggak, alhamdulillah," katanya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan teror serupa juga dialami rekan-rekan mahasiswa lainnya terutama yang bernaung di pers mahasiswa Teknokra Unila dan juga narasumber diskusi. Mereka bahkan sampai mendapat order fiktik ojek online sebagai bentuk teror.
"Kalau itu (order fiktif) bukan saya yang mengalami mas. Tapi moderator redaksi dan salah satu narsum," ujarnya.
Diketahui, pengurus dan narasumber diskusi Deskriminasi Rasial terhadap Papua Lives Matter yang mendapatkan teror dan intimidasi dari orang misterius. Sedianya diskusi tersebut diselenggarakan oleh Pers Mahasiswa Teknokra, Universitas Lampung pada Kamis (11/6/2020)
Pemimpin Redaksi Teknokra Mitha Setiani Asih membeberkan, teror pertama kali dialami oleh Pemimpin Umum Teknokra Chairul Rahman Arif satu hari sebelum diskusi lewat telpon misterius saat sedang makan bersama Hendry Sihaloho (Ketua Aliansi Jurnalis Independen Bandarlampung) dan Dian Wahyu Kusuma (Sekretaris AJI Bandarlampung).
"Chairul menerima 8 kali panggilan lewat gawainnya, penelpon mengaku alumni Unila," tulis Mitha dalam keterangannya, Kamis (11/6/2020).
Berita Terkait
-
Mahasiswa Unila Sempat Lapor ke Polisi soal Teror, Tapi Ditolak Karena Ini
-
Penyiram Novel Hanya 1 Tahun Penjara, Tahanan Politik Papua Kenapa Lama
-
Penyiram Novel Dituntut 1 Tahun Penjara, Tahanan Politik Papua Kok Lama
-
Kronologi Teror Doxing dan Order Fiktif ke Pers Mahasiswa Teknokra Unila
-
Gelar Diskusi Rasisme terhadap Papua, Aktivis Persma Teknokra Unila Diteror
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Pemangkasan TKD Diprotes Gubernur, Sultan Sebut Itu Bentuk Kepedulian dan Tanggung Jawab Politik
-
Atraksi Binturong 'Berkaki Lima' Jadi Primadona di Malam Perdana Ragunan Zoo
-
Antusiasme Pengunjung Ragunan Malam di Luar Dugaan, Kadis Pertamanan: Saya Kaget!
-
Uji Coba Wisata Malam Ragunan: Nostalgia Masa Kecil di Bawah Bintang!
-
93 KK di Kampung Nelayan Indramayu Mendapatkan Layanan Sambung Listrik Gratis dari PLN
-
Modal Rp 20 Ribu, Pria Ini Bikin Geger Pasar Malam Usai Sabet Dua Sepeda Listrik Sekaligus
-
Mengenang Kejayaan Grand Mall Bekasi, Dulu Primadona Kini Sepi Bak Rumah Hantu
-
4 Fakta Tutupnya Grand Mall Bekasi, Kalah Saing hingga Tinggalkan Kenangan Manis
-
Agustina Wilujeng: Kader Posyandu Adalah Garda Terdepan Kesehatan Warga Semarang
-
Viral Airlangga Hartarto Terekam Dorong Dedi Mulyadi, Biar Bisa Foto di Samping Jusuf Kalla