Suara.com - Selandia Baru kembali temukan kasus Covid-19 setelah mencabut semua pembatasan wilayahnya atau lockdown pada awal Juni.
Menyadur The Guardian pada Rabu (17/6/2020), Selandia Baru kembali menemukan dua kasus Covid-19 pada Selasa (16/6) pada dua wanita yang baru tiba dari Inggris.
Dua wanita tersebut sedang menjalani karantina di sebuah hotel ketika baru datang Inggris, namun keduanya diizinkan untuk keluar sebelum dua minggu karena akan menjenguk ibunya yang sedang sakit parah.
Menurut Ashley Bloomfield, direktur jenderal kesehatan Selandia Baru, pada hari Selasa mengatakan bahwa kedua wanita tersebut telah melaksanakan protokol kesehatan dengan benar dan tidak membahayakan masyarakat lainnya.
Setelah adanya kejadian tersebut, pemerintah Selandia Baru akan menangguhkan kebijakannya memberikan pengecualian belas kasih kepada aturan karantina.
"Ini hanya akan dipulihkan setelah pemerintah memiliki kepercayaan terhadap sistem," kata David Clark, menteri kesehatan Selandia Baru. Para pejabat telah mengumumkan bahwa tidak seorang pun akan diizinkan meninggalkan karantina tanpa tes Covid-19 negatif.
Dua orang wanita yang berusia 30-an dan berusia 40-an tiba di Auckland dalam penerbangan dari Inggris melalui Brisbane, Australia, pada 7 Juni. Semua pendatang baru diharuskan menghabiskan dua minggu karantina yang dikelola di sebuah hotel.
Tetapi enam hari setelah kedua wanita itu tiba, Bloomfield mengatakan mereka melakukan perjalanan dari Auckland ke Wellington "dengan kendaraan pribadi" setelah mereka diberikan pengecualian dari pejabat. Mereka belum diuji untuk Covid-19 pada saat itu.
Pasangan ini telah menempuh perjalanan sekitar delapan jam tanpa mengisi bahan bakar atau turun dari kendaraan, termasuk menggunakan toilet umum.
Baca Juga: Jalani Kehidupan Normal, 2 Kasus Corona Mendadak Muncul di Selandia Baru
"Mereka tidak melakukan kontak dengan orang lain selama perjalanan itu," ujar Bloomfield.
Kedua wanita tersebut sekarang sedang menjalani isolasi diri dengan seorang kerabat di Wellington.
Semua orang yang terlibat dalam penerbangan Air New Zealand ke Brisbane, termasuk kru, serta staf dan tamu di hotel Novotel Ellerslie di Auckland - tempat mereka awalnya dikarantina - termasuk staf, akan dites Covid-19 dan diisolasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Bukan Cuma Guru Ngaji, Ketua Kelompok Pengajian di Jember Kini Dapat Uang Insentif
-
Siswa Mengadu soal Perundungan di Sekolah, Wagub Rano Karno Janji Usut Tuntas
-
Mendagri Harap Karang Taruna Jadi Motor Penggerak Perubahan Desa
-
Tak Terima Jadi Tersangka, Kakak Hary Tanoe Kembali Ajukan Praperadilan Lawan KPK
-
Hadiri Acara 50 Tahun Kemerdekaan Republik Angola, Mendagri: Kehormatan Besar bagi Rakyat Indonesia
-
KUHAP Baru Disahkan, Ahli Peringatkan 'Kekacauan Hukum' Januari 2026: 25 Aturan Pelaksana Belum Siap
-
Kasus Kekerasan di Jakarta Melonjak, Anak-anak Jadi Korban Paling Dominan
-
LBH Jakarta Tegaskan Judicial Review KUHAP Bisa Menegasikan Marwah MK
-
KUHAP Disahkan, Masyarakat Sipil Desak Prabowo Terbitkan Perppu Pembatalan
-
DPR 'Sembunyikan Draf' RUU KUHAP: Pengesahan Tertutup Tanpa Partisipasi Publik