Suara.com - Susi Pudjiastuti kembali bereaksi soal rencana kebijakan yang dikeluarkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Meski mengaku dirinya sudah bukan siapa-siapa, Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan tersebut merasa berhak menyuarakan sikap penolakan.
Pendapat itu disampaikan Susi Pudjiastuti melalui cuitan di akun Twitter pribadinya @susipudjiastuti, Selasa (1/7/2020).
"Kawan-kawan semua, saya Susi Pudjiastuti bukan siapa-siapa dan tidak harus jadi siapa-siapa selain diri saya," cuit Susi Pudjiastuti seperti dikutip Suara.com.
Susi Pudjiastuti menyoroti tiga hal yakni perizinan kapal asing untuk mencari ikan di perairan Indonesia, pemanfaatan cantrang dan penangkapan benih lobster.
Secara gamblang, mantan menteri yang populer dengan slogan 'Tenggelamkan' itu menolak keras ketiga kegiatan tersebut
Hal ini sekaligus menegaskan sikapnya saat menjabat sebagai Menteri KKP 2014-2019, di mana saat itu Susi Pudjiastuti melarang berbagai kebijakan yang dinilai merugikan negara.
"Kapal ikan ex asing/ asing dijinkan tangkap ikan lagi di Indonesia: NO NO NO; 2. Trawl/ Cantrang diijinkan resmi : NO NO NO; 3. Penangkapan bibit Lobster : NO NO NO," imbuh Susi.
Sementara dalam cuitan sebelumnya, Susi Pudjiastuti menunjukkan kegeramannya seusai mengetahui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (Ditjen Tangkap) resmi memberikan izin ekspor benih lobster kepada 26 eksportir.
Baca Juga: Eksportir Benih Lobster Resmi Dapat Izin, Susi Geram: Siapa Mereka, sih?
"KKP/ Dirjen Tangkap telah mengeluarkan ijin tangkap 26 eksportir Bibit Lobster. Luarbiasa!!!!!!!!!!!!!!!!!" tulis Susi.
Ia bahkan mendesak agar Ditjen Tangkap memberikan penjelasan secara terbuka mengapa izin tersebut bisa diloloskan.
Selain itu, Susi Pudjiastuti juga mempertanyakan siapa sebenarnya para eksportir tersebut sehingga diizinkan untuk menjual benih lobster.
"Dan ekspor kepada 26 perusahaan di atas. Luarbiasa!!!!!!! Apa justifikasi yang memberi mereka hak-hak privilese tadi??? Siapa mereka??? Apa???? Apa???? Apa???? DJPT [Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap] bisa jelaskan ke publik dengan gamblang????," terang Susi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf