Suara.com - PT. Pertamina (persero) rugi sekitar Rp11 triliun pada semester pertama tahun 2020. Nama Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) jadi bulan-bulanan, meski sebenarnya posisi dia sebagai pengawas, bukan eksekutor program-program yang dibuat perusahaan pelat merah itu.
Salah satu tokoh yang mengkritik keras Ahok adalah Novel Bamukmin -- tokoh masyarakat yang dulu pernah dipenjarakan Ahok ketika masih menjabat gubernur Jakarta dalam kasus hujatan.
Novel yang kini menjabat ketua media center Persaudaraan Alumni 212 itu menilai Ahok merupakan orang yang kurang kompeten masuk Pertamina. Dia menduga Ahok bisa masuk ke perusahaan itu karena ada unsur kedekatan dengan kekuasaan.
"Seperti yang pernah saya katakan sebelum Ahok menjabat di Pertamina bahwa Ahok itu produk gagal yang dipaksakan terus menjadi orang yang punya posisi penting. Padahal sangat banyak putra putri terbaik bangsa ini yang cerdas serta pengalaman dibidangnya. Dengan begitu Ahok mendapat posisi itu diduga karena memang sebagai ajang balas budi saja atau memang Ahok diduga juga yang pegang rahasianya Jokowi sehingga dalam kondisi apapun Ahok harus punya posisi dipemerintahan Jokowi ini," kata Novel kepada Suara.com, Rabu (26/8/2020).
Menurut pandangan Novel, sejak dulu Ahok hanya pandai berbicara ketimbang bekerja. "Ahok itu hanya buat gaduh terus, nggak bisa kerja, hanya yang repot mulutnya saja yang kerja koar-koar karena sebelumnya sudah sesumbar mau berantas mafia migas," kata Novel.
Novel menyinggung harga minyak dunia yang sempat turun sampai selisih 7 triliun dan menurut dia harusnya diiringi dengan penurunan harga BBM dalam negeri.
"Tapi nggak turun sampai saat ini dan itu seharusnya Pertamina untung," katanya.
Menurut Novel terlalu dini jika mengaitkan kerugian Pertamina sampai sekitar Rp11 triliun dengan dampak pandemi Covid-19. "Justru saya duga ini permainan mafia migas luar negeri," kata Novel.
Momentum sekarang, menurut Novel, tepat waktunya bagi KPK dan BPK mengaudit Pertamina. Menurut dia seharusnya DPR juga membuat panitia khusus penyelamatan Pertamina.
Baca Juga: Kampung Akuarium yang Dulu Digusur Ahok Bolehkah Sekarang Dibangun Rusun?
Berita Terkait
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Redakan Panik, Pertamina Distribusikan 20.000 Tabung LPG 3 kg di Aceh
-
Lagunya Dipakai Iklan Tanpa Izin oleh Pertamina, Wijaya 80 Ngadu ke DJKI
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Walhi Sumut Bongkar Jejak Korporasi di Balik Banjir Tapanuli: Bukan Sekadar Bencana Alam
-
Jelang Nataru, Kapolda Pastikan Pasukan Pengamanan Siaga Total di Stasiun Gambir
-
Tok! Palu MA Kukuhkan Vonis 14 Tahun Pengacara Ronald Tannur, Lisa Rachmat Gagal Total
-
Hunian Sementara untuk Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun, Begini Desainnya
-
Tragedi Tol Krapyak: Kecelakaan Maut Bus PO Cahaya Trans Tewaskan 16 Orang, Disopiri Sopir Cadangan
-
Menko Yusril Jelaskan Alasan Pemerintah Pilih Terbitkan PP Atur Penugasan Polisi di Jabatan Sipil
-
Kena OTT KPK, Kajari HSU Dicopot Jaksa Agung, Satu Anak Buahnya Kini Jadi Buronan
-
Pramono Anung Siapkan Insentif untuk Buruh di Tengah Pembahasan UMP 2026
-
Waka BGN Minta Maaf Usai Dadan Dianggap Tak Berempati: Terima Kasih Rakyat Sudah Mengingatkan
-
Ogah Berlarut-larut, Pramono Anung Targetkan Pembahasan UMP Jakarta 2026 Rampung Hari Ini