Suara.com - UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta terus melakukan pengangkatan sampah di Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan setelah banjir kiriman dari Bendungan Katulampa, Bogor terjadi pada Senin (21/9/2020). Hingga Selasa pukul 11.00 WIB tercatat 1.570 meter kubik sampah sudah diangkat ke permukaan.
Kepala Satuan Pelaksana Wilayah Kerja Jakarta Pusat (Jakpus) UPK Badan Air DLH DKI Farry Andiko menerangkan, pengangkatan sampah sudah dimulai dari pukul 03.30 WIB.
"Hingga pukul 11.00 WIB ini sampah yang diangkat ke permukaan berjumlah 1.570 meter kubik," ujar Farry saat ditemui di Pintu Air Manggarai.
Farry menyebutkan, pihaknya mengerahkan tiga unit alat berat terdiri atas dua eskavator medium dan satu eskavator Liebherr untuk mengangkat sampah-sampah dari permukaan Pintu Air Manggarai.
Untuk pengangkutan sampah dari Pintu Air Manggarai menuju pembuangan menggunakan 57 unit armada truk dan tronton dengan kapasitas 24 meter kubik (m3) untuk angkutan truk kecil.
"Untuk pengangkatan sampah ini kami melibatkan kekuatan penuh, personel sebanyak 200 orang, perbantuan dari Sudin Lingkungan Hidup Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat serta Dinas Sumber Daya Air," ujarnya.
Menurut Farry, sudah jadi pemandangan biasa setiap terjadi kenaikan muka air Kali Ciliwung atau Katulampa maka sampah-sampah kiriman dari arah hulu akan menumpuk di Pintu Air Manggarai.
Kondisi serupa juga pernah terjadi pada 10 Oktober 2019. Namun total sampah yang ada jauh lebih banyak dari tahun sebelumnya.
Pada Oktober 2019 , total sampah yang diangkat dari Pintu Air Manggarai hingga pukul 12.00 WIB sebanyak 1.492 meter kubik.
"Tahun ini sepertinya jumlah sampah lebih banyak, karena sampai pukul 11.00 WIB sudah melebihi angka tahun lalu," kata Farry.
Seribu lebih kubik sampah yang diangkut dari Pintu Air Manggarai sebesar 60 persen di dominasi sampah organik, yakni batang pohon, bambu, daun dan pohon pisang. Sisanya sampah rumah tangga, seperti kasur dan plastik.
Hingga berita ini diturunkan, petugas UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup DKI masih melakukan pengangkatan sampah. Diperkirakan sampah selesai terangkut seluruhnya hingga sore hari.
Berita Terkait
-
Danantara Tentukan 4 Kota Jadi Pilot Project Waste to Energy
-
Volume Sampah TPA Jabon Melonjak Saat Musim Hujan
-
Tiap Meter Persegi di Jabodetabek Tercemar 4 Puntung Rokok, Perusahaan Ini Juaranya
-
Dirikan Biodigister Komunal, Pramono Harap Warga Jakarta Kelola Limbah Sendiri
-
DPRD DKI Desak Bau Menyengat di RDF Rorotan Segera Tuntas, Target Normal Beroperasi Desember
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional