Suara.com - Menteri Hak Asasi Manusia Pakistan Shireen Mazari membuat Kementerian Luar Negeri Prancis meradang karena menyamakan Presiden Emmanuel Macron dengan Nazi.
Sebelumnya dalam sebuah cuitan yang diposting Sabtu (21/11), Mazari mengatakan bahwa Macron menyudutkan kaum muslim dan menyamakan hal ini dengan Nazi.
"Apa yang dilakukan Macron kepada Muslim (seperti) apa yang dilakukan Nazi terhadap orang Yahudi," tulis Shireen Mazari di akun Twitter.
"Anak-anak Muslim akan mendapatkan nomor ID (anak-anak lain tidak) seperti halnya orang Yahudi yang dipaksa memakai bintang kuning di pakaian mereka untuk identifikasi."
Cuitan keras itu diposting setelah Macron meminta Dewan Kepercayaan Muslim Prancis (CFCM) menerima "piagam nilai-nilai republik" sebagai bagian dari perjuangannya dalam melawan hal itu.
CFCM adalah sebuah organisasi yang terdiri dari para pemimpin Muslim teratas di negara itu.
Mengomentari cuitan tersebut, juru bicara Kementerian Luar Negeri Prancis mengatakan pada hari Sabtu bahwa Pakistan harus terlibat dalam dialog berdasarkan rasa hormat.
"Seorang anggota pemerintah Pakistan berbicara hari ini di jejaring sosial dengan istilah yang sangat mengejutkan dan menghina Presiden Republik dan negara kami," jelasnya seperti dikutip oleh surat kabar Le Parisien.
Tak sampai di situ, ia juga menambahkan bahwa "Pakistan harus memperbaiki pernyataan ini."
Baca Juga: Berlatih Tinju, Gus Miftah Sebut Ingin Duel dengan Presiden Macron
Pakistan sendiri mengutuk pernyataan Macron dan menuduh Pracis melakukan 'kampanye Islamofobia sistematis'.
Perdana Menteri Imran Khan bahkan meminta rekan senegaranya untuk melawan apa yang dia gambarkan sebagai penindasan terhadap Muslim di Eropa.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
Terkini
-
Peta Jalan Penyelesaian HAM Berat Resmi Dirilis, Keadilan Bagi Korban di Ujung Penantian?
-
Eks Menkumham: Posisi Negara Kalah, Diperalat Oligarki untuk Validasi Perampokan Tanah Rakyat
-
Gelar Perkara Khusus Ijazah Jokowi, Babak Baru Nasib Roy Suryo Cs Ditentukan Hari Ini?
-
Tim Forensik Polri Sita Barang Bukti Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati, Termasuk CCTV
-
Puncak Musim Hujan Masih Berlangsung, Gubernur Sumbar Imbau Warga Waspadai Bencana Susulan
-
KPK Kembangkan Kasus OTT Abdul Wahid, Rumah Dinas Plt Gubernur Riau Digeledah
-
Pemerintah Sepakat Lindungi PMI, KemenP2MI Teken Perjanjian Kerja Sama dengan Para Mitra Strategis
-
5 Masalah yang Diselesaikan Dasco di Panggung Politik 2025
-
Ulama Aceh Desak Pemerintah Susun Peta Jalan Pemulihan dan Penetapan Status Bencana Nasional
-
DPR Minta Pemerintah Jangan Remehkan Peringatan BMKG soal Bibit Siklon 93S