Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan masih menjalani isolasi mandiri setelah terpapar Covid-19 per tanggal 1 Desember lalu. Artinya, sudah 21 hari pemilik kursi DKI 1 itu berjuang melawan virus tersebut.
Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono menduga, Anies stres selama masa isolasi.
Akibatnya imunitas Anies turun dan masa karantina harus dilakukan lebih lama dari biasanya.
"Pada waktu isolasi Pak Anies stres kali. Jadi daya tahan tubuhnya menurun," ujar Miko saat dihubungi Suara.com, Senin (21/12/2020).
Menurutnya, inkubasi virus corona seharusnya paling lama berjalan dua pekan atau 14 hari. Namun jika lebih dari itu, Miko menganggapnya hal yang wajar.
"Jadi harusnya itu sekali masa inkubasi, ini dua kali masa inkubasi," jelasnya.
Sama seperti Anies, orang yang terpalar Covid-19 tanpa gejala sudah cukup diisolasi selama 10 hari berdasarkan aturan Kementerian Kesehatan.
Namun, jika hasil swab menunjukan lebih dari itu, maka masa isolasi harus tetap dijalankan.
"Selama diperiksa dan swab di tenggorakan dan hidung masih ada virus Covid-19 ya apa yang bisa dikatakan sembuh," kata dia memungkasi.
Baca Juga: Anies Serukan Warga di Rumah, 50 RPTRA di Jakpus Ditutup Selama Nataru
Mengenai kondisi Anies, Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria menyatakan mantan Mendikbud itu dalam kondisi sehat.
Namun ia tak memberitahukan hasil terkini dari swab test yang dijalani Anies positif atau negatif.
"Alhamdulilah Pak Anies sehat," ujar Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (21/12/2020).
Menurut Riza, Anies tetap bekerja seperti biasa. Kegiatan rapat-rapat tetap dilakukan secara virtual atau daring lewat aplikasi.
"Artinya selama ini tetap kita ada rapat-rapat, Pak Gubernur tetap mimpin rapat-rapat kita koordinasi terus," jelasnya.
Berita Terkait
-
Anies Serukan Warga di Rumah, 50 RPTRA di Jakpus Ditutup Selama Nataru
-
Wagub Beberkan Kondisi Anies Setelah 21 Hari Isolasi Mandiri Gegara Corona
-
Anies Minta Warga Tetap di Rumah Saat Nataru, Liburan Virtual Saja
-
Minta Warga Tetap di Rumah saat Nataru, Anies: Liburan Senangnya Sementara
-
Anies Ungkap Cuti Bersama Penyebab Kasus COVID-19 DKI Naik, karena Pilkada?
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
-
6 HP Tahan Air Paling Murah Desember 2025: Cocok untuk Pekerja Lapangan dan Petualang
Terkini
-
Menhut Raja Juli Rahasiakan 12 Perusahaan 'Biang Kerok' Banjir Sumatra, Alasannya?
-
ICW Soroti Pemulihan Korupsi yang Seret: Rp 330 Triliun Bocor, Hanya 4,84 Persen yang Kembali
-
Boni Hargens Kritik Keras Komite Reformasi Polri, Terjebak dalam Paralisis Analisis
-
Heboh 250 Warga Satu Desa Tewas Saat Banjir Aceh, Bupati Armia: Itu Informasi Sesat!
-
SLHS Belum Beres, BGN Ancam Suspend Dapur MBG di Banyumas
-
DPR Sentil Pejabat Panggul Beras Bantuan: Gak Perlu Pencitraan, Serahkan Langsung!
-
Investigasi Banjir Sumatra: Bahlil Fokus Telusuri Tambang di Aceh dan Sumut
-
Catatan AJI: Masih Banyak Jurnalis Digaji Pas-pasan, Tanpa Jaminan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
-
Geram Titiek Soeharto Truk Angkut Kayu Saat Bencana: Tindak Tegas, Bintang Berapa pun Belakangnya
-
Aplikasi AI Sebut Jokowi Bukan Alumnus UGM, Kampus Buka Suara