Suara.com - Perekonomian Indonesia ikut terperosok akibat pandemi Covid-19 sepanjang 2020. Namun menurut hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting/SMRC, masyarakat justru optimis dengan nasib perekonomian nasional di tahun mendatang.
Menurut hasil survei SMRC, sebanyak 53 persen responden menilai kalau ekonomi nasional akan lebih baik pada 2021. Sementara yang menilai akan lebih buruk atau jauh lebih buruk sebanyak 15 persen dan 22 persen responden lainnya menilai tidak akan ada perubahan.
Direktur Eksekutif SMRC, Sirojudin Abbas melihat adanya peningkatan optimisme masyarakat ketimbang tujuh bulan lalu berdasarkan survei. Pasalnya, pada hasil survei tujuh bulan lalu, masyarakat yang optimis hanya mencapai 27 persen.
"Ini menandakan peningkatan harapan masyarakat bahwa kondisi ekonomi akan semakin baik," kata Abbas dalam paparannya yang disiarkan melalui kanal Youtube SMRC, Selasa (29/12/2020).
Menariknya, Abbas melihat ada perubahan cara pandang masyarakat terkait kondisi perekonomian nasional saat ini dibanding enam bulan lalu. Ia mengemukakan bahwa ada 80 persen warga menganggap kalau kondisi ekonomi nasional saat ini buruk atau jauh lebih buruk dibandingkan tahun lalu.
"Pada pertengahan Mei lalu, persentase warga tentang ekonomi nasional adalah yang terburuk sejak awal reformasi. Saat itu yang menyatakan kondisi ekonomi Indonesia buruk mencapai 92 persen," ujarnya.
Survei nasional SMRC dilakukan pada 23-26 Desember 2020. Survei tersebut melibatkan 1.202 responden yang dipilih secara acak dan diwawancarai melalui sambungan telefon.
Adapun kesalahan dalam survei diperkirakan mencapai kurang lebih 2,9 persen.
Baca Juga: Tangani Pandemi, Ini Cara Pemerintah Koordinasi dengan Berbagai Sektor
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
Terkini
-
Capai Ribuan Orang, Ini Rute Konvoi Demo Ojol di Jakarta: Bawa 7 Tuntutan ke Istana hingga DPR!
-
Bakal Patroli, Menkeu Purbaya Siap Tarik Anggaran Kementerian yang Lambat Serap Dana
-
Syaifullah Tamliha Ungkap Dua Kelemahan PPP: Tak Punya Figur Berduit dan Alergi Outsider
-
Kepala Sekolah di Prabumulih Sempat Dicopot Gegara Tegur Anak Pejabat Bawa Mobil ke Sekolah
-
Punya Modal Besar: Pakar Politik Dorong Projo jadi Oposisi Prabowo-Gibran, Pasca-Budi Arie Didepak!
-
Sebut Ada Intervensi Sejak Dualisme Kepemimpinan P3, Syaifullah Tamliha : PPP Dibinasakan oleh Jokow
-
KPK Beberkan Peran Rudy Tanoesoedibjo di Dugaan Korupsi Bansos, Kuasa Hukum Justru Bersikap Begini!
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara