Suara.com - Penanganan pandemi Covid-19 tidak bisa dilakukan sendirian. Pemerintah melalui sejumlah kementerian, terus melakukan koordinasi agar pandemi tidak semakin parah.
Menurut Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid 19, Prof Wiku Adisasmito, penanganan pandemi membutuhkan banyakn koordinasi lintas sektor. Sebab, aturan sektor A akan berpengaruh terhadap yang lainnya.
Misalnya, Covid 19 menyebabkan seseorang terkena penyakit, untuk itu Kementerian Kesehatan membuat aturan mengenai protokol kesehatan.
Adanya aturan dari Menteri Kesehatan nantinya akan berpengaruh terhadap aturan sektor lain seperti Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dalam hal wisata di Indonesia.
"Jadi semua sektor harus berkoordinasi satu sama lain, untuk membuat sistem yang baru demi mencegah penyebaran Covid-19," ucap Wiku pada acara Talkshow Membedah Regulasi Larangan Masuk Bagi Warga Asing dengan Satgas Penanganan Covid-19, Selasa, (29/12/2020).
Jika di daerah ada masalah kasus penambahan yang signifikan, harus segera diatasi sebelum parah. Oleh karena itu dibuat aturan yang secepatnya dari pihak daerah.
Jika pihak daerah tidak bisa mengatasi harus lapor sehingga dari pemerintah pusat bisa turun membantu permasalahan tersebut.
Menurut Wiku, sistem seperti koordinasi yang berjalan dengan baik ini, jika diterapkan akan memberikan dampak yang positif terhadap pencegahan penularan Covid-19.
Wiku juga menambahkan, adanya proses mutasi virus, baru-baru ini, pemerintah mengambil langkah yang tepat untuk membuat aturan larangan kunjungan ke dalam Negeri.
Baca Juga: 507 Nakes Meninggal Dunia, Pasien Covid Terus Bertambah
Walaupun ada kemungkinan masih dilakukan dalam keadaan darurat, tetapi terdapat syarat-syarat yang harus dipatuhi agar penularan virus khususnya mutasi jenis baru tidak masuk ke Indonesia.
"Syarat-syarat yang ditetapkan pemerintah kan fungsinya bagus, untuk mengoptimalkan pencegahan penularan virus ini," tutupnya. [Fajar Ramadhan]
Berita Terkait
-
9 Penyakit 'Calon Pandemi' yang Diwaspadai WHO, Salah Satunya Pernah Kita Hadapi
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Kadar Gula Tinggi dan Saturasi Oksigen Anjlok, Ivan Gunawan Merasa Ajal Sudah Dekat
-
Ulasan City of Ash and Red, Novel Thriller Psikologis yang Menyesakkan
-
Review Film Eddington: Paranoia Massal dan Satir Gelap Ala Ari Aster
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan