Suara.com - Sejumlah keluarga korban jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 mempunyai cara tersendiri untuk bisa menerima dan ikhlas menanggapi peristiwa kecelakaan nahas tersebut. Salah satunya hal itu datang dari keluarga co pilot pesawat Sriwijaya Air SJ-182, Diego Mamahit.
Kakak sepupu kapten Diego, bernama Lydia Alferni, mengatakan bahwa ayah kandung dari Diego merupakan mantan Corporate Sekretaris Bouraq Airlines Indonesia. Untuk itu, menurutnya, resiko kecelakaan dari seorang pilot sudah diperkirakan.
"Jadi saat anaknya mau masuk jadi pilot pesawat tentu sebagai orang tua dan keluarga sudah memikirkan hal yang terburuk saat menjadi pilot pesawat," kata Lydia ditemui di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (11/1/2021).
Lydia mengatakan, keluarga kekinian mencoba menerima keadaan dengan cara berserah diri kepada tuhan. Di lain sisi dirinya bersyukur keluarga diberikan pendampingan psikologis pasca kejadian kecelakaan.
"Kita bersyukur disediakan fasilitas trauma healing tapi untuk pihak keluarga sendiri berusaha menenangkan diri dengan berserah dan bersyukur kepada tuhan," tuturnya.
Sementara itu, Lydia mengatakan hingga kekinian pihaknya masih menunggu kejelasan terkait kabar kapten Diego. Pihak keluarga masih diminta bersabar.
"Saya tadi yang dapet informasinya ya hanya beberapa kantong jenazah yang sudah masuk. Tapi kembali lagi kami diminta bersabar apakah itu tidak bisa disebutkan, karena kan masih sementara diidentifikasi," tandasnya.
Diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ-182 jatuh di perairan Kepulauan Seribu antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta pada Sabtu (9/1/2021).
Pesawat bernomor registrasi PK-CLC jenis Boeing 737-500 itu sempat hilang kontak setelah take off dari Bandara Sukarno Hatta pada pukul 14.40 WIB dan dijadwalkan mendarat di Bandara Supadio Pontianak pukul 15.50 WIB.
Baca Juga: 45 Kantong Jenazah Diduga Korban Sriwijaya Air Berhasil Dievakuasi
SJ-182 hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram